Bali Clean dan Green : Komitmen Jadikan Bali Bersih, Sehat, Nyaman dan Indah
Tindakan salah satu media cetak di Bali mendiskreditkan implementasi Program Bali Mandara dibawah kepemimpinan Gubernur Bali Made Mangku Pastika terus saja berlanjut. Di saat bersamaan, media tersebut, Bali Post, secara eksplisit mengunggulkan Wakil Gubernur Bali Drs. Puspayoga sebagai figur yang senantiasa berhasil sehingga terus membangun pencitraan menjelang Pilkadasung Kepala Daerah Bali 15 Mei 2013. Salah satu program yang menjadi sasaran diskredit media cetak itu adalah Program Bali Clean and Green yang diopinikan hanya untuk kepentingan pencitraan dan sekedar pemanis di bibir. Bali Post menjadikan Wakil Bupati Tabanan Komang Sanjaya sebagai narasumber opini tersebut dalam beritanya edisi tanggal 21 Maret 2013.
Menanggapi tindakan tersebut, Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali tidak tinggal diam. Setiap tindakan diskredit Bali Post dijawab. Demikian juga Bali Clean and Green. Tindakan Bali Post itu dijawab detail dengan mengatakan meskipun urusan penanganan sampah, kebersihan dan lingkungan menjadi urusan wajib kabupaten/kota, Pemprov Bali tetap berperan aktif menyusun Program Bali Clean dan Green dan telah ditetapkan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bali tahun 2008 – 2013 dengan tujuan agar Bali yang menyandang predikat daerah tujuan wisata dunia menjadi bersih, sehat, nyaman, lestari dan indah.
Program Bali Clean and Green bukanlah program tersendiri. Ia merupakan satu kesatuan dengan Program Bali Green Province yang bertujuan menjadikan Bali Pulau Organik atau pulau hijau pertama di Indonesia. Program ini didklarasikan Gubernur Made Mangku Pastika dalam Pertemuan Lingkungan Hidup Sedunia di Nusa Dua Bali, 20 Pebruari 2010 dan telah disosialisasikan ke seluruh kabupaten/kota se-Bali pada 2011.
Dari sosialisasi tersebut diperoleh pernyataan bahwa Pemkab/Pemkot se Bali, LSM dan para pemuka adat, budaya dan tokoh agama mendukung program Bali Green Province dengan Bali Clean dan Green didalamnya. Termasuk didalamnya Tabanan. Seluruh Pemkab/Pemkot dan komponen masyarakat Bali mendukung program ini karena Program Bali Green Province disusun berdasarkan kondisi nyata Bali yang telah merasakan dampak pemanasan global dan perubahan iklim, seperti terjadinya pergeseran musim, abrasi pantai yang cukup mengkhawatirkan, berkembangnya berbagai jenis penyakit tropis, menurunnya debit air permukaan, meningkatnya suhu udara, dan Iain-Iain.
Berdasarkan perkiraan para ahli, pulau-pulau kecil termasuk wilayah Provinsi Bali akan mengalami dampak cukup signifikan akibat naiknya muka air laut. Di sisi lain, Bali yang memiliki sumber daya alam terbatas dengan luas daratan 5.632,86 km2 tengah mengalami tekanan akibat jumlah penduduk yang mencapai 4,2 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan rata-rata pada 2010 sebesar 1,46%. Apalagi sejak beberapa tahun terakhir, jumlah penduduk Bali meningkat cukup tajam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya sebagai akibat pertumbuhan ekonomi yang cukup baik. Harus diakui, pertumbuhan ekonomi yang makin kondusif telah menimbulkan tekanan terhadap ketersediaan sumber daya alam Bali.
Permasalahan lingkungan hidup yang kini dihadapi Bali sangat berat dan tidak mudah dicarikan solusinya. Permasalahan itu antara lain adalah alih fungsi Iahan yang mencapai rata-rata 600 ha/tahun, menurunnya kualitas dan kuantitas sumber daya air, pendangkalan sungai dan danau, abrasi pantai, kerusakan terumbu karang, kerusakan hutan, dan Iain-Iain. Abrasi pantai telah terjadi hampir di seluruh pantai Bali yang saat ini telah mencapai 67,1 km atau 15,6% dari panjang pantai keseluruhan. Terumbu karang yang berperan sangat penting dalam mengurangi dampak abrasi sekaligus sebagai plasma nutfah sebagian (12,3%) mengalami kerusakan berat. Air tanah di Bali yang mencakup 8 (delapan) cekungan juga mengalami kondisi yang ekploitatif sehingga ada kecenderungan di beberapa kawasan mengalami penurunan kualitas dan debit. Kerusakan wilayah pesisir dan laut juga terjadi akibat pencemaran limbah, baik limbah cair maupun sampah khususnya sampah plastik.
Oleh karena itu, dalam upaya menjaga keseimbangan pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam, Pemerintah Provinsi Bali menetapkan visi Bali MANDARA yang mengandung makna Bali yang Agung, Bali yang Besar dan Suci, Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera masyarakatnya sepanjang masa. Untuk mewujudkan visi tersebut telah dijabarkan misi yaitu : 1) Mewujudkan Bali yang berbudaya (metaksu), dinamis, maju dan modern; 2) Mewujudkan Bali yang aman, damai, tertib, harmonis serta bebas dari berbagai ancaman; 3) Mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir batin; 4) Mewujudkan Bali yang lestari dan indah.
Sejalan dengan arah kebijakan tersebut, pada 22 Pebruari 2010 Pemprov Bali telah mendeklarasikan Program Bali Green Province yang merupakan komitmen bersama Pemerintah Kabupaten/Kota, LSM, Unsur Pendidikan dan masyarakat guna mewujudkan Bali yang bersih, sehat, nyaman, lestari dan indah. Untuk mewujudkan program tersebut, ditetapkan 3 (tiga) strategi dasar yaitu : (1) Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya (kearifan lokal) yang berwawasan lingkungan hidup, termasuk berbagai aktivitas keagamaan baik yang berskala kecil, menengah maupun besar (Green Culture); (2) Mewujudkan perekonomian daerah Bali yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun tetap dapat menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup untuk generasi masa kini dan yang akan datang (Green Economy); (3) Mewujudkan lingkungan hidup Daerah Bali yang bersih, sehat, lestari, nyaman dan indah, sehingga dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan sumberdaya alam (Clean & Green). Ketiga strategi dasar tersebut saling pengaruh mempengaruhi dan tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Sasaran yang akan dicapai untuk program ini ada tiga. Pertama, mendorong peran aktif masyarakat untuk mengembangkan budaya bersih (Green Culture) melalui perubahan perilaku masyarakat/Desa Pekraman, anak-anak sekolah, Perguruan Tinggi dan pengelola kawasan suci/obyek wisata untuk melakukan pengelolaan sampah dengan sistem 3-R (reduce, reuse, dan recycle); melakukan pemilahan dan komposting, menggali kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan hidup; pemberian insentif/reward bagi masyarakat peduli lingkungan; dan pengembangan kurikulum berbasis lingkungan hidup.
Kedua, mendorong setiap usaha/kegiatan untuk melakukan upaya-upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan (Green Economy), melaiui pengolahan limbah, pemilahan dan penyaluran sampah plastik (anorganik), dan komposting; pemanfaatan CSR untuk pelestarian lingkungan hidup; efisiensi energi, air, dan mendorong untuk melakukan upaya-upaya mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim.
Ketiga, menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman, sehat, lestari dan indah menuju masyarakat madani (Clean & Green) melalui gerakan Bali Bebas Sampah Plastik 2013; meningkatkan tutupan vegetasi lahan melalui reboisasi/penghijauan, perluasan ruang terbuka hijau; pengembangan program kali bersih (PROKASIH) dan program peringkat kinerja perusahaan (PROPER); pelestarian kawasan sekitar danau, waduk dan mata air serta peningkatan daerah resapan air hujan melalui pembangunan sumur resapan dan biopori; pengembangan pesisir dan laut terpadu (ICM); pengendalian tata ruang, penataan sistem drainase dan pengendalian kawasan rawan bencana (banjir dan tanah longsor); pengembangan sistem managemen informasi lingkungan hidup dan penegakan hukum lingkungan.
Ketiga sasaran diharapkan mampu mengatasi tekanan terhadap kelestarian lingkungan hidup sebagai akibat percepatan pembangunan sektor ekonomi. Permasalahan-permasalahn itu adalah permasalahan belum optimalnya tutupan lahan (kurang dari 40 %) karena laju alih fungsi lahan yang masih cukup tinggi dan makin berkurangnya jumlah tegakan tanaman; tingginya produksi sampah (rata-rata 4.695 M3/hari) dan terbatasnya sarana prasarana pengolahansampah; Rendahnya partisipasi masyarakat dan pelaku usaha dalam pengelolaan sampah plastik. Rata-rata volume sampah plastik di Bali mencapai 516,45 M3/hari atau 11% dari total volume sampah; menurunnya kuantitas dan kualitas sumber daya air serta makin berkurangnya daerah tangkapan air hujan; pengarusutamaan lingkungan hidup pada sektor ekonomi masih menghadapi berbagai kendala; masih banyaknya penduduk miskin dan tingkat pendidikan yang relatif masih rendah; terjadinya konflik kepentingan dalam pemanfaatan sumber daya alam dan iingkungan; belum optimalnya pengendaiian pemanfaatan tata ruang, karena masih lemahnya komitmen komponen terkait; dan ketidakpastian hukum akibat lemahnya penegakan hukum sehingga terjadi ketidaktaatan terhadap norma-norma dan kaidah-kaidah dalam pengelolaan Iingkungan hidup.
Memperhatikan hal-hal tersebut, maka Pemerintah Provinsi Bali bersama Pemkab/Pemkot serta seluruh komponen masyarakat berkomitmen untuk mewujudkan Bali Green Province melalui tiga langkah yakni : (1) Positioning yaitu mengharusutamakan pertimbangan pelestarian Iingkungan hidup dalam setiap kebijakan pembangunan daerah Bali yang berlandaskan budaya yang dijiwai Agama Hindu; (2) Differentiation yaitu mewujudkan pembangunan daerah Bali yang berwawasan Iingkungan hidup guna mencapai masyarakat yang maju, aman, damai, dan sejahtera (Bali MANDARA); dan (3) Branding yaitu menjadikan Bali Green Province memiliki nilai jual untuk meningkatkan perekonomian Daerah Bali dimotori sektor pariwisata.
Beberapa kegiatan yang sudah dan sedang disiapkan antara lain pengembangan sekolah percontohan berwawasan lingkungan hidup (eco-school) sebanyak 8 unit, lomba karya tulis tingkat SMA bidang lingkungan hidup dan pengembangan kualitas SDM bidang lingkungan hidup sebanyak 66 orang dalam rangka menuju green culture. Kemudian pengawasan dan pembinaan instrumen lingkungan (AMDAL, UKL-UPL, DPL, Audit Lingkungan di 64 lokasi, penataan dan pengendalian pencemaran oleh hotel/industri (PKPL) menyasar 54 perusahaan, pengembangan energi terbarukan (air, angin, biomas dan matahari) sebanyak 20 unit, penataan dan penegakan hukum lingkungan yang meliputi penataan hukum lingkungan dengan capaian 163 usaha/kegiatan dan 127 kasus, serta pemberian penghargaan lingkungan dengan capaian 45 penghargaan. Semua upaya ini dimaksudkan untuk membentuk green economy.
Dan untuk menuju clean and green dilakukan 21 diantaranya upaya sosialisasi Bali Green Province secara berkelanjutan di sembilan kabupaten/kota, penyusunan Perda Pengelolaan Sampah (sudah terwujud tahun 2012), pengembangan kajian lingkungan hidup strategis di tiga lokasi, pengendalian pemanfaatan ruang dengan sasaran sasaran tersusunnya RRTR di dua lokasi serta sembilan kabupaten/kota, pengendalian pelanggaran sempadan di 72 lokasi seluruh Bali, pengelolaan sampah domestik ramah lingkungan (WWG) sebanyak 10 unit, pengembangan kompos skala rumah tangga sebanyak 623 buah; pengembangan sarana pengelolaan sampah berupa 345 tong sampah ditambah 40 unit pengkomposan, rehabilitasi/transplantasi terumbu karang di 15 lokasi, pelestarian tanaman langka di 5 kabupaten/kota, pengembangan Desa Sadar Lingkungan (DSL) sebanyak 27 unit, pengembangan pos pelayanan pengaduan sengketa lingkungan hidup (P3SLH) di sembilan kabupaten/kota, pengembangan laboratorium lingkungan di ditingkat provinsi serta sembilam kabupaten/kota, pembangunan lubang biopori dan lubang resapan sebanyak 25.000 buah, dan analisis kualitas air (sungai, danau, mata air dan air laut) dengan sasaran di tahun 2012 605 sampel dan tahun 2013 424 sampel. Ke-15 upaya ini dimaksudkan untuk menuju Bali Clean and Green.
Upaya berikutnya adalah penyediaan bibit tanaman hutan sebanyak 27.862 bibit, penanaman tanaman hutan sebanyak 6.771,5 hektar, pengendalian kebakaran dan kerusakan hutan di 69 lokasi, pengembangan kota bersih dalam bentuk lomba Adipura bagi sembilan kabupaten/kota, pengembangan sekolah berwawasan lingkungan (Lomba Adiwiyata) menyasar 146 sekolah dan pengembangan sistem pertanian terintegrasi (Simantri) sebanyak 400 unit.
Upaya-upaya lainnya meliputi penyusunan rencana aksi daerah dalam menghadapi dampak perubahan iklim; penyusunan Road Map (Peta Jalan) Menuju Bali Green Province; pembentukan Pokja Bali Green Province; gerakan penghijauan pohon bambu;
Gerakan kebersihan sampah plastik di kawasan sekitar danau; penanaman mangrove; gerakan bersih sampah plastik di sepanjang pantai di Bali; pembentukan kelompok pelajar peduli sampah plastik; pemberian penghargaan Sad Kertih Awards, Adiwiyata, dan Kalpataru; dan pengembangan kerja sama dengan pengepul sampah plastik. Dukungan anggaran yang dialokasikan Pemprov Bali untuk program ini cukup besar, yakni Rp 9,60 milyar pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp 12,89 milyar lebih pada tahun anggaran 2012. Bantuan hibah kepada desa pakraman yang pada tahun 2012 besarnya Rp 1,384 milyar lebih salah satunya juga diarahkan untuk mendukung program ini.
Berdasarkan semua uraian tersebut, kiranya patut dipertanyakan pendapat Wakil Bupati Tabanan bahwa Program Bali Clean and Green terkesan mengandung kepentingan politik pencitraan dan hanya pemanis bibir. Tidakkah pendapat tersebut malah cerminan yang bersangkutan atau malah Bali Post narasumber yang lahir sebagai akibat tidak dipahaminya permasalahan lingkungan yang amat berat yang tengah dialami Bali sehingga menuding orang lain seperti dirinya.
Ditulis oleh : IDPG Rai Anom, S.TP (staf Biro Humas Setda Provinsi Bali)
28 Komentar
klo ada hal2 yg jelek diposisikan seolah2 Mp pnya tp klo ada yg sukses di klaim,,,hehehe,,,tp rakyat sdh thu semua akal bulus sprt ini,,,tp klo 2x menjabat walkot, tai kambing msh bau sengr di maruti kampung jawa Mp pny ya,,???galian C klungkung MP pnya Ya?????pembabatan hutan di jmbrana, MP jg pnya ya ,,? klo pny otak cerdas lawanlah dgn prgrm cerdas, klo cm pny otak pas2an hny dgn kampanye hitam unggulannya,,apalgi di dukung koran yg sdh 2x KO di pengadilan, dan partai pendukungnya 2x KO di jabar n sumut, dan pny junjungan 2x jg KO, perlawanan grombolan pecun ngamuk membabi buta,,,,,
tapi kasihan rakyat yang tidak tahu infomasi dan keadaan yang sebenarnya akan dirayu dan dihasut (diprovokasi) untuk ikut menjelekan program Bali Mandara (khususnya kepada Pak MP) ujung -ujungnya masyarakat tersebut tidak akan memilih lagi MP. Bermartabatlah anda yang selau gembar gembor bersuara kejujuran, santun dan merakyat.
Bali Clean dan Green…… HANYA SEBATAS WACANA N BAHAN UNTUK DI JADIKAN GAMPANYE….. PEMBABATAN HUTAN DI TAHURA APAKAH ITU YG NAMANYA Bali Clean dan Green ?????????? ALIH FUNGSI LAHAN YANG SEMAKIN MARAK……..
ORANG LUAR JA PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN….. INI MALAH HUTAN DI KONTRAKKAN….. DASAR….. LICIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIK..
lht dulu factanya, jgn hny baca dan thu dr 1 koran itu sj,, kenyataannya tdk seserem di berita pypost, kyk bali sdh mau kiamat sj,,,ini menjelang pilgub pihak lwn MP tdk pny prgrm andalan untuk mengunggulinya,,,klo bicara mslh lingkungan, gmn dgn kasus penebangan pohon2 besar dipinggir jln, dan penghancuran kantor2 pemerintah thn 99, gmn dgn luluh lantaknya legian 2001 oleh amrozy brp nyawa terpanggang dsn, gmn dgn pembabatan hutan jmbrana, galian c klungkung,,,,hutan tahura terlalu dipoltisasi utk menjatuhkan MP, lwn tdk pny prgrm unggulan,,,jgnkan menang bermartabat kalahpun tdk bermartabat,,,ato(lolos jg blm tentu jd cagub),,,peace bali,,,,,
jeleme buduh ci nger…….sing ade isu lenan ken tahura……sing setuju tuntut dong ke pengadilan main ke tahura km liat berapa banyak sampah ada disana……siapa yg bertanggung jawab????walhi?? bali post???kalian semua sampah di pulau bali
Setuju pak Nyoman…kalau merasa lebih pinter dan lebih baik, tampilah sebagai jiwa satria dan tunjukkan programnya…begitulah seharusnya biar orang bisa menilai mana yang lebih baik. Ini kok aneh sekali..punya program tidak, tapi bisanya menjelekkan program orang lain. Tentu akan sangat lebih baik jika orang itu sudah berbuat sesuatu walaupun salah atau kurang baik sehingga orang itu tau bagaimana kesalahannya dan memperbaikinya, daripada tidak pernah berbuat sesuatu sama sekali dan bisanya hanya ngocehin hasil karya orang. Jangan jadi pemimpin yang pengecut…masak pemimipin2 dari tingkat DPP, bupati2nya, sampai anak ranting2 nya tidak ada satupun yang punya pemikiran tentang program – ini peminpin dan partai macam apa ini…dengan bangganya membawa tingkah polah seperti ini kemana mana di hadapan masyarakat..sungguh perbuatan yang sangat nista dan memalukan.
sukeh ngelawan preman.
ba belog misi ajum.
mepete sing bisa,jeg nagih dadi pemimpin.
kal antian di debat kandidat apa kal pesu ,program ape entut kal pesu.
cang pidan sing milih mp. mara ada jkbm membantu mara tawang luungne.
jani mara kal milih mangku,pang taen nepukin kebo bengong pok.
JKBM dananya sebagian dari kabupaten Blii, Jembrana sing nyak bareng mesuang pipis, sing je ajakne barang JKBM ajak MP, yen dadi pemimpin sing dadi elon – elon, sing dadi emosional,, pedalem ya Gendo cacak ngajak preman gara-gara ribut masalah TAHURA
tetep ja….. licik….. derngan cra liciknya berusaha menguasai bali……
masalah bom bali, nukan pak MP ja yang bekerja, melainkan tim…. tp kok malah MP ja yg terkenal….., Perda RTRW yang susah2 di buat kok di langgar…..
itu yang namanya mau menjaga bali????? katanya bali akan aman, tp sekarang tingkat kriminal di bali semakin marak saja…… trus alih fungsi lahan yg semakin meluas, wong konok mekalukan di bali… lama2 orang bali jadi asing di daerahnya sendiri…. emang kalian mau bali ini jadi kota beton n di kuasai orang luar…..nyesel saya nyontreng MP dulu…. peminpin tu kyk jokowi, jgan asal gembar gembor ja,…..
belajar dulu nger…mana kewenangan kabupaten dan mana kewenangan provinsi,,,,trus bandingkan mana lebih bagus keputusan kabupaten atau provinsi ci jeleme belog milu komentar PAS sajan ajak cagub ci ne
jokowi jelas tdk sama dgn MP, jokowi cuma blusukan kekampung – kampung dan rumaah sakit, klu MP lebih dari itu blusukan ke keluarga miskin untuk bedah rumah dan gerbangsadu, ke rumah sakit ngecek jkbm, ke kandang sampi dan ke gelogor celeng ngecek simantri. cuma segitu saja jokowi sdh disanjung – sanjung. ngajumang anak joh. yg tdk sng sama MP hanya iri
hidup nyoman munyi gen abane bungut gebuh, sok dueg
@belog,,sy bukan orng pintar, paling tdk bicara facta bukan memutar balikan kenyataan,,,,,
segitunya membanggakan MP …… ye belog apa dueg sing be cang nawang
mre kal nyalon bin mare langsung k keluarga-keluarga miskin….. dri dlu kemana ja lo…….
mungkin pak nyoman sing merasakan ddi nak kecil… kususnya pedagang2 kecil…. dengan gampangnya orang2 berduit mendirikan mini market dimna-mana n pasar oleh2 yang membludak… apa itu yang namanya mengajegkan bali…. yang da bali di jual….. masyarakat bali hanya biasa jadi penonton…. yang menikmati jasil dri pariwisata di bali ini hanyalah orang2 yg LICIK… da pertemuan2 besar di bali…. cobak lihat ada dampak bagi kami masyarakat kecil…..????? palingan antek d atas ja yg dapat….
tambah belogne i conger ne melajah malu mare memunyi ci jeg asal memunyi dogen lek mace komen ci ne ngedengang sajaan belog ci dadi nak bali
Tenang pak conger rakyat jani sudah bisa mendengar dan melihat, bagaimana seorang pemimpin milehan ngalih tumpangan ( soalne lamen sube maan tumpangan, supir atawi ane ngelah montor tinjake. weleh…….weleh ). Luwungan ngelah pemimpin belogan bedik dari pada duegan tapi telah gumi Baline. Kembalikan Baliku pada ku. Hallo pak rai anom, taen dingeh kocap gus pidan taen jadi wartawan di BP ngih?………………….
kembalikan baliku,,,(kemana…???) ke jaman feodal, SORRY la youw, sdh ngk jmnnya,,,,,
Jangan kuatir bli nyoman tidak ada yang mengajak untuk kembali kejaman piodal….tenang gen…
dialam demokrasi ne perbedaan pendapat itu adalah sah. pd intinya tdk ada calon yg sempurna. tp dlm hal ini krn pilihan kt terbatas pd 2 atau mgkn3 pasang calon nt,mari kt jeli menimbang nimbang, mana yg bgsnya lbh bnyak dan jeleknya lbh sedikit?, kan bgt acuannya. kt sdh diwariskan bayu, sabde dan idep. dgn idep inilah kt pilah2. jgn mau disetir olh media. kt hrs punya prinsip.
saya hy ingin berpendapat begini: ini kan pemilihan gubernur, bkn milih partai, mari kt nilai calon2 itu dg realistis , dgn jujur, siapa yg terbaik diantaranya?, kemampuannya spt apa, track recordnya spt apa. jgn penilaiannya dibalik,dia calon dr partai apa?,,,
bersambung…
mari kawan2 kt belajar spy pintar (belajar tdk ada istilah terlambat) tdk mengenal batasan usia slm kt mau belajar, klo sdh pintar baru berpikir cerdas utk memperbaiki keadaan kt maupun keadaan lingkungan kt,,,spy tdk ada istilah “orang luar ke bali jual bakso beli tanah, sedangkan orang bali sndiri jual tanah beli bakso”,,,mari kt bangkit menuju bali yg lbh baik,,,Damai Baliku,,,,
jani nak bali nak luar bali pade2 ngadep tanah anggo meli circle K.
mohon ijin rekan-rekan pembaca metrobali.com, tulisan mengenai Program Bali Clean and Green seperti ini bukan pertama saya tulis dan bukan pertama kali dimuat media massa. Beberapa waktu yang lalu, Bisnis Bali sudah pernah memuat info sejenis. Kemudian untuk sekedar info, pada bulan Pebruari 2011 yang lalu, saya berkesempatan mengikuti sosialisasi program ini di Gianyar. Saat itu ada salah satu peserta mewakili salah satu LSM berbicara dengan gayanya yang lain dari yang lain mengenai pengelolaan sampah dan kebersihan. Intinya mengkritik pemerintah. Ketika saya berkesempatan sharing di sana, saya tanya dia, apakah ia sudah pernah menjadi pemulung? Apakah di rumahnya sudah memilah sampah organik dengan non organik? Apalah di lingkungannya sudah membangun kelompok atau komunitas peduli lingkungan? Jawabnya, tidak ada karena usai bicara ia meninggalkan tempat pertemuan sosialisasi.
Sebagai sharing lagi, selain pernah menjadi pemulung — setelah saya menjadi PNS di Kantor Gubernur Bali dari tahun 2005 s.d 2007 lalu — kemudian memilah sampah di rumah mulai tahun yang sama sampai saat ini, pernah menjadi Kelihan Tempek Banjar Warga Rantau selama 3,5 tahun di salah satu areal permukiman perantau di Batubulan Kangin, saya ingin mengajak rekan dari LSM itu berbicara lebih riil dan lebih nyata. Saya punya banyak pengalaman dan perasaa bagaimana menjadi pemulung dengan memulung barang bekas di saat masih berpakaian dinas, kemudian mengajar dan mendidik anak-anak dan istri memilah sampah, berikut rangkaian kegiatannya, saya merasa siap mental dan fisik meladeni debat dengan perwakilan LSM itu. Namun sayang, ia tidak tuntas. Ia pergi meninggalkan ruang kegiatan. Dia sepertinya sangat puas dengan caranya itu. Cara yang setengah-setengah. Cara yang hanya menuding pihak lain, padahal dirinya sendiri tidak melakukan yang ditudingkan pada orang lain itu.
Soal Tahura yang selalu dipolemikkan Bali Post, Walhi dan yang sepemikiran dengan kedua lembaga itu, silakan baca kembali artikel saya sebelumnya. Dan sebagai tambahan referensi, saat ini DPRD Bali dikabarkan — karena saya belum tahu dan belum melihat kenyataannya — telah mengeluarkan rekomendasi agar Gubernur mencabut ijin yang telah diberikan kepada PT TRB. Di sisi lain, Komisi Informasi Daerah Bali sudah memproses maslaah ini sampai tingkat ajudifikasi. Sementara Walhi Bali mengajukan topik ini — saya sebut topik karena dari sisi prosedur dan mekanisme hukum saya melihat tidak ada masalah — sedang dalam proses hukum. Jadi, tinggal mengikuti dan menunggu hasilnya.
Khusus buat sahabat kritisi — utamanya Conger — mohon cermati apa yang saya sampaikan di beberapa bagian awal tanggapan ini.. di sana ada pesan orang yang tidak melakukan apa yang ia omongkan akan cenderung menunjuk orang lain sebagai pihak yang paling bersalah dan harus bertanggungjawab atas sikap dan perilakunya tidak melakukan itu. Pendapat lainnya mengatakan, dari segi kejiwaan, orang yang menuding orang lain melakukan pencitraan, dia sendirilah yang sesungguhnya butuh pencitraan itu. Ingatlah akan kata-kata ini. Seseorang figur mungkin menang dalam hal kharisma karena sejumlah alasan, tetapi karena ia tidak memiliki kompetensi dan kualifikasi serta ketrampilan dan kecakapan yang dibutuhkan oleh zamannya, maka ia dipandang hanya sebagai seonggok patung yang tidak bisa melakukan apa-apa. Ia harus mengakui kalah wibawalah dirinya dan ditinggal pengikutnya. Bagi pengasuh dunia pencitraan, jika ada orang seperti itu berkepentingan dan berkeinginan menjadi the number one, orang itulah yang perlu diangkat melalui berbagai upaya pencitraan yang dibuat-buat untuk menutupi kelemahannya yang sangat banyak. Namun jika tidak, buat apa melakukan pencitraan? Sia-sia dan merusak tatanan sosial kemasyarakatan yang telah ada dan itu bisa dianggap sebagai salah satu dari tujuh dosa sosial yang diungkap Mahatma Gandhi. Salam.
seken ne.. pak MP nak ebat.. mobil ne liu sajaan,umah ne liu,sugih jeg sugih.. kone pasar oleh2 ileh2an ento masih gelahanga, di smu 2 sebelahne pidan nak misi tulisan tanah pemprov,jani dadi bengkel..pidan nak dikantor dogen gaene, jani jeg mendadak ke rumah2 orang miskin , ke desa2, mungkin karena mekere kampanye atau punduhin malu pipisne, setelah paek kampanye mara pesuanga..pembatasan hotel di setujui, tapi jeg menyetujui pembangunan hotel di tahura…Sloganne dogen luung .. Dunia Mengakui : dunia yang mana,??? dunia uang,dunia usaha,dunia calo tanah,dunia preman??? .. kanggoang be nolih ane belogan bedik dadi ajak mekedek pekenyungan… kalo BP ? no komen, makejang patuh mediane di Bali..patuh sing ada ne luung… ane luung lan independen wantah balebengong.net ..media ne masyarakat ento.. Rahajeng galungan
Mantap pak Rai Anom penjelasannya, jadi pak MP sebenarnya selama ini tidak melakukan pencitraan ( seperti yg baru sekali dipasang dan saya baca di baliho di jalan-jalan tentang program Bali Mandara ) itu bukan pencitraan juga. Ketika menerima HT, pimpinan sebuah partai, yang mengatakan bahwa dirinya dimusuhi oleh sebuah media di Bali ( namun dilain waktu bilang sdh memberi maaf tapi pengadilan jalan terus ), itu bukan pencitraan juga. Jadi sesuai comment penjelasan diatas saya pikir sekarang BUKAN jamannya lagi untuk Beliau. Tapi omong-omong, Mau tahu dong apa saja Tujuh dosa sosial menurut bapak bangsa India Mahatma Gandhi itu?………….
@ketut,,klo anda curiga dan pny data2 akurat, gampang lapor sj kpk, pasti dipenjara MP,,menang dah lwn politiknya MP, tp klo cm omdo, fitnah namanya, skrg menjelang pilgub tdk pny prgrm unggulan, yaaaa,, cm bs mengklaim prgrm orang lain(dulu menjelekan skrg ngakuin), dan memfitnah, kasian pingin jd gub tp otak pas2an, tdk pny ide cerdas…klo prgrm simakrama sdh dr dulu berlangsung dan rutin tiap bulan,,,msh mending MP dikantor sj, drpd tdk prnh ngantor dan makan gaji buta, apalgi jd gub pst kantor gub pindah di rmh pribadinya,,,mengenai BP no coment, yaaa,,gmn lgi sdh kalah telak 2 – 0 di pengadilan, mau 3 – 0 lanjutkn,,!!!!,,Rahajeng nyangre Galungan lan Kuningan, dumugi rahayu irage sareng sinamian,,Om Shanti, Shanti, Shanti Om,,,,,
Jamannya siapa sekarang Pak Sahadewa ??? Bapak PAS untuk jadi BALIAN bisa ngeramal asan ne !!!.
Program Bali Mandara sdh ada semenjak MP dadi Gubernur 2008, (dulu saya nonton saat acara debat nya), jd itu menurut saya tak lebih hanya tambahan informasi dan pengetahuan bagi masyarakat yang selama ini mungkin ada yang tidak tau dan yang apatis, atau kpd yang hanya sibuk mengejar isin paon. Klo perlu datangi Pak Anom minta dijelaskan Program-program Bali Mandara yang sdh berjalan di masyarakat. Pang sing ngorahang pencitraan-pencitraan gen….. (yen citra lotion memutihkan kulit mare ada di warung heheheh)
seken ne.. pak MP nak ebat.. mobil ne liu sajaan,umah ne liu,sugih jeg sugih.. kone pasar oleh2 ileh2an ento masih gelahanga, di smu 2 sebelahne pidan nak misi tulisan tanah pemprov,jani dadi bengkel..pidan nak dikantor dogen gaene, jani jeg mendadak ke rumah2 orang miskin , ke desa2, mungkin karena mekere kampanye atau punduhin malu pipisne, setelah paek kampanye mara pesuanga..pembatasan hotel di setujui, tapi jeg menyetujui pembangunan hotel di tahura…Sloganne dogen luung .. Dunia Mengakui : dunia yang mana,??? dunia uang,dunia usaha,dunia calo tanah,dunia preman??? .. kanggoang be nolih ane belogan bedik dadi ajak mekedek pekenyungan… kalo BP ? no komen, makejang patuh mediane di Bali..patuh sing ada ne luung… ane luung lan independen wantah balebengong.net ..media ne masyarakat ento.. Rahajeng galungan
@ketut: yang pasti lebih hebat dari anda. Hanya orang yang hebat ngidang sugih, ngidang meli mobil, tanah dan sebagainya dan jadi Gubernur. Anda berbicara “kone”, to nak mare kone. Pak Tut sdh pernah ikut simakrama dengan Gub ???? disana bisa bertanya apa saja ke Pak Gub (tiang dulu tidak percaya klo boleh bertanya macam-macam di simakrama, makanya tiang ikut simakrama kemarin di DPRD Bali dan ternyata betul). saya ingatkan lagi tahun 2015 AFTA sudah di berlakukan di ASIA. Klo nanti punya pemimpin BELOG kel kije ajake kita semua. Masak ajake kedek dogen, makenyem dogen, apalagi bengong di balebengong ……….buduhhhh adane to… nyak keto ????? arouggggg hahahahah…….