Ketua GIPI Bali Ida Bagus Ngurah Wijaya

Denpasar (Metrobali.com)-

Pemrov Bali saat ini terus melakukan pembenahan dalam berbagai bidang termasuk bidang pariwisata. Saat ini, pelaku pariwisata terus berupaya mensosialisasikan, mempromosikan dunia pariwisata Bali agar bisa menghasilkan devisa bagi Bali.

Namun disatu sisi, Bali belum memiliki dana khusus yang dialokasikan untuk dunia pariwisata Bali. Hal ini diakui Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, usai bertemu dengan sejumlah kalangan pariwisata Bali yang terdiri dari Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Asosiasi Pariwisata Bali (Asita), Gabungan Pengusaha Pariwisata (Gahawisri) dan Persatuan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba), Selasa (23/9).

“Kita memang belum memiliki alokasi anggaran khusus untuk pariwisata, seperti disampaikan kita memang tengah memprotect pariwisata Bali, kita benahi, kita buat destinasi pariwisata yang indah, aman dan nyaman,” jelas Sudikerta.

Lanjutnya, kerena itu dibutuhkan sejumlah anggaran. Dan pemrov Bali memang belum mengalokasikan secara khusus dana untuk pariwisata.”Belum kita belum punya itu, mungkin masih bisa dimasukan ke APBD 2015, kita coba nanti apakah masih bisa,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua GIPI Bali Ida Bagus Ngurah Wijaya, mengatakan bahwa khusus dana promosi pariwisata di Bali memang belum ada. Karena itu pihaknya akan terus intens bersama jajarannya dalam rangka mempromosikan pariwisata Bali.

“Yang kami minta itu dana promosi, marketing kami belum punya itu sementara infrastruktur dan budaya sudah dilakukan pemda, jadi yang kita perlukan sekarang ini adalah promosi badan promosi daerah tingkat I, tahun ini buat raker untuk membuat promosi Bali,” papar Ngurah Wijaya.

Dijelaskannya, pihaknya terus mempromosikan pariwisata Bali ke dunia salah satunya dengan event BBTF dan promosi marketing itu alokasinya 60 persen swasta dan 40 persen pemerintah dan swasta sudah melakukan kewajiban itu dari dulu.

“Yang belum kita dapatkan itu dana 40 persen itu, untuk membuat pencitraan untuk Bali, kalau bagus banyak yg akan ke Bali, Bali provinsi yang tingkat kemiskinannya paling rendah, pengangguran rendah, income pling tinggi yang membuat ini sektor pariwisata pertanian dan kreativ industri,” jelasnya.

Karena itu pemerintah harus mensuport dana untuk mempopulerkan pariwisata itu. “Investasi pariwisata sudah besar, kita harapkan gubernur bisa melihat ini, pemerintah harus bisa mengatakan pada masyarakat pariwisatalah yang buat Bali begini,” pungkasnya. SIA-MB