Denpasar (Metrobali.com)-

Pemerintah Provinsi Bali mengalokasikan dana sebesar Rp266,54 miliar untuk berbagai program pengembangan dan pembangunan sektor pertanian pada 2014.

“Alokasi dana itu mencapai enam persen dari total APBD Bali sebesar Rp4,4 triliun,” kata Kepala Biro Humas Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Jumat (13/12).

Ia mengatakan data dari Bappeda setempat menunjukkan pagu anggaran untuk bidang pertanian dan ketahanan pangan itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp111,8 juta.

Anggaran untuk pembangunan tersebut tersebar pada sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) antara lain Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kebudayaan, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan BPMPD.

Ketut Teneng menambahkan, alokasi dana itu antara lain diarahkan untuk menambah sistem pertanian terintegrasi (Simantri), bantuan hibah peningkatan dan pengembangan prasarana dan sarana perdesaan.

Selain itu untuk bantuan bagi 1.437 subak pertanian di lahan basah dan 1.092 subak abian (lahan kering) tersebar di delapan kabupaten dan satu kota di Bali.

Selain itu untuk subdisi pupuk organik, kegiatan infrastruktur irigasi, dan kegiatan lainnya untuk memudahkan petani.

Dinas Pertanian Provinsi Bali selama 2013 menyalurkan sebanyak 320.200 ton pupuk bersubsidi untuk meningkatkan produksi pertanian, khususnya lahan sawah.

Subsidi pupuk sebesar 70 persen, termasuk bibit dan sarana produksi pertanian lainnya. Dengan adanya subsidi pupuk, festisida, benih dan sarana produksi pertanian lainnya diharapkan mampu mencapai produksi padi yang ditargetkan sebanyak 850.000 ton gabah kering giling (GKG) dalam tahun 2013.

Petani lahan sawah itu 65 persen pengeluarannya menyangkut ongkos-ongkos, mulai dari biaya traktor untuk pengolahan lahan hingga pengeluaran lainnya, termasuk ongkos panen.

Petani dengan adanya subsidi pupuk dan sarana produksi pertanian lainnya diharapkan tetap eksis. AN -MB