Denpasar (Metrobali.c0m)-

Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Badung, Bali, menangani 112 kasus kecelakaan pantai selama delapan bulan periode Januari-Agustus 2013, mengakibatkan delapan orang di antaranya meninggal.

“Dengan demikian berhasil diselamatkan 104 orang yang sebagian besar adalah wisatawan mancanegara dan nusantara yang sedang menikmati deburan ombak, baik sekadar untuk mandi maupun bermain papan selancar di atas gulungan ombak yang dahyat,” kata Koordinator Balawista Kabupaten Badung I Ketut Ipel di Pantai Kuta, Senin (12/8).

Ia mengatakan, kasus serupa selama 2012 116 kali, 105 orang di antaranya berhasil diselamatkan dan sebelas orang meninggal.

Kasus musibah terakhir yang merenggut korban jiwa menimpa Panda L. Toruan (57) asal Medan, Sumatera Utara, yang terjadi Minggu sore (11/8) saat bermain papan selancar di pantai Dreamland Uluwatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung.

Korban meninggal itu akibat papan selancar yang digunakan L Toruan patah di tengah gulungan ombak yang dahsyat.

I Ketut Ipel menambahkan, Balawisata yang dibentuk Pemkab Badung dengan setia menjaga sepanjang pantai dengan membangun 22 pos penjagaan, sehingga wisatawan maupun masyarakat yang beraktivitas di laut dapat melakukannya secara aman dan nyaman.

Balawista yang berkekuatan 170 orang selalu siap siaga mengantisipasi berbagai kemungkinan yang tidak diinginkan, sehubungan pantai menjadi sasaran kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri, termasuk masyarakat setempat.

Petugas Balawista terpencar pada 22 pos penjagaan sepanjang pantai mulai dari pantai Nusa Dua, Jimbaran, Uluwatu Kuta, Legian, Munggu hingga pantai yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Tabanan.

Sebanyak 170 petugas Balawista itu terbagi dalam dua kelompok kerja, masing-masing bertugas mulai pukul 07.00 hingga 14.00 WITA dan mulai pukul 12.00 hingga 19.00 WITA yang dilakukannya setiap hari tanpa mengenal hari libur, karena libur di antara petugas diatur sedemikian rupa.

Satu pos pemantauan itu dijaga antara tujuh sampai sepuluh orang, tergantung banyaknya pengunjung baik wisatawan mancanegara, nusantara dan masyarakat setempat, tutur Ketut Ipel. AN-MB