Keterangan foto: Tokoh masyarakat Kuta yang juga caleg Partai Golkar maju ke DPRD Badung nomor urut 2 dapil Kecamatan Kuta I Wayan Puspa Negara.

Badung (Metrobali.com)-

Banjar Legian Kelod, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung membangun Balai Kulkul megah dengan anggaran mencapai Rp 1,5 miliar dari pembangunan fisik hingga upacara melaspas. Saat ini bantuan hibah Pemerintah Daerah Kabupaten Badung sudah cair sebesar Rp 750 juta. Sehingga sisanya digalang dari partisipasi masyarakat dan pelaku usaha pariwisata di Legian Kelod.

Salah satu cara yang dilakukan tokoh masyarakat Kuta yang juga caleg Partai Golkar maju ke DPRD Badung nomor urut 2 dapil Kecamatan Kuta I Wayan Puspa Negara adalah dengan menggelar gathering pihak prajuru banjar dengan para pelaku usaha sebagai upaya menggalang donasi. Hingga gathering kelima yang digelar Selasa (30/10/2018) di Hotel Pullman Bali Legian Beach sudah terkumpul dana donasi hingga Rp 425 juta.

“Hari ini terkumpul  Rp 25 juta. Kami apresiasi keikhlasan para pengusaha dan partisipasi aktif masyarakat sehingga total donasi yang terkumpul hingga saat ini total mencapai Rp 425 juta. Ini untuk mendukung program Banjar Legian Kelod membangun Balai Kulkul dan harmonisasi wajah Balai Banjar,” terang Puspa Negara.

Ia menjelaskan progess pembangunan Balai Kulkul sudah mencapai 50 persen  lebih dan akan diresmikan serta diplaspas pada 1 Desember 2018. Di sisi lain setiap donatur juga mendapat satu buah batu pangresek yang ikut dipasang di bagian bangunan Balai Kulkul ini.

“Batu pangresek ini sebagai simbol keikutsertaan atau gotong royong para donatur secara lahir dan batin sehingga mereka mempunyai rasa memiliki. Kami siapkan 275 batu pangresek dan hingga saat ini sudah kami berikan 212 batu pengresek,” ungkap Puspa Negara.

Pihaknya pun merasa bangga dengan adanya partisipasi para pengusaha dan masyarakat Banjar Legian Kelod dalam gotong royong membangun Balai Kulkul ini secara swadaya. Hal ini juga sebagai bentuk kepedulian lingkungan. Pengusaha tidak hanya mencari makan di Legian tapi ikut menjaga dan memperhatikan lingkungan serta peduli terhadap masyarakat.

Puspa Negara yang juga Ketua Panitia Gathering menambahkan acara gathering ini untuk membangun hubungan lahir batin para pelaku usaha dan lingkungan di Legian Kelod. Sebab tanpa dukungan lingkungan tidak ada pengusaha dan sebaliknya. Gathering ini juga bisa jadi indikator mengukur sense of belonging (rasa memiliki) pelaku usaha terhadap komitmen lingkungan.

Acara gathering ini juga untuk menggali masukan dan mendengarkan permasalahan yang dihadapi pengusaha pariwisata di kawasan ini.  “Kita perlu simbiosis mutualisme antara lingkungan dan pengusaha. Grow together and build the future,” ujarnya lantas menambahkan sejauh ini hubungan pelaku usaha dan lingkungan sudah berjalan baik.

Sementara itu General Manager Pullman Bali Legian Beach Wil Fieldhouse juga mendukung penuh berbagai program di Banjar Legian Kelod dan upaya meningkatkan sinergisitas pelaku usaha dan komunitas masyarakat.

“Kami bangga menjadi tuan rumah dan tetangga yang baik dalam suatu komunitas. Jadi kami penting ikut bersama menjaga lingkungan, budaya dan masyarakat,” ujarnya.

Lurah Legian Made Madia Suryanatha juga mengapresiasi gathering yang bisa membangun sinergisitas pengusaha dan lingkungan. “Inovasi panitia untuk lakukan gathering kami sambut baik sebab bisa meningkatkan sinergi  pengusaha dan lingkungan,” katanya.

Ditambahkan pihaknya juga tidak mengancam pelaku usaha yang ingin mengurus perizinan usaha di kawasan Legian. Namun diharapkan ada hubungan baik dan kepedulian lingkungan serta juga kepada pihak kelurahan. Sebab segala sesuatu yang diperlukan pengusaha pasti akan berhubungan dengan pihak kelurahan.

Pewarta : Widana Daud

Editor : Whraspati Radha