Kota Gaza, (Metrobali.com) –

Warga Jalur Gaza akan menyaksikan bahan bangunan dikirim ke daerah kantung itu dalam waktu beberapa pekan, kata seorang pejabat senior PBB pada belum lama ini.

Robert Serry, utusan sekretaris jenderal PBB untuk wilayah tersebut, mengatakan di dalam pernyataan yang dikirim melalui surel bahwa pemilik rumah yang rusak di Jalur Gaza akan bisa membeli bahan bangunan dan membangun kembali rumah mereka pada akhir Desember.

Ia memperingatkan penundaan proses pembangunan kembali di Jalur Gaza akan membahayakan kestabilan wilayah tersebut. Ia menambahkan, “Sudah tiba waktunya untuk membuat kemajuan pada semua tingkat guna menghindari konflik baru.” Pada 8 Juli, Israel melancarkan agresi militer melalui udara dan darat secara besar-besaran, selama 50 hari. Perang tersebut menewaskan sebanyak 2.230 orang Palestina dan 70 orang Yahudi, dan membuat warga menderita kerugian material serta merusak prasarana di daerah kantung pantai tersebut.

Agresi militer Israel itu berakhir setelah Mesir menengahi gencatan senjata antara Israel dan gerilyawan Jalur Gaza, yang dipimpin HAMAS. Kedua pihak sepakat untuk menghentikan pertempuran, dan Israel setuju meredakan blokade serta membahas pembangunan pelabuhan serta bandar udara buat Jalur Gaza.

“Gencatan senjata tersebut masih rapuh, tak resmi dan sejauh ini belum dilaksanakan. Pemerintah Persatuan masih tak bisa sepenuhnya menguasai pos penyeberangan Jalu Gaza,” kata Serry, sebagaimana dikutip Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat.

Sementara itu Mufid Hasayna, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan dalam Pemerintah Persatuan Palestina, yang bertemu dengan Serry di Jalur Gaza, mengatakan ia optimistis bahwa bahan mentah akan diperkenankan memasuki Jalur Gaza dalam waktu dekat.

“Serry berjanji proses untuk mengizinkan bahan mentah pembangunan memasuki Jalur Gaza akan meningkat, dan ada kesepakatan untuk mengirim bahan mentah ke Jalur Gaza buat 1.600 keluarga per hari untuk membangun rumah mereka yang hancur,” kata Hasayna.

(Ant) –