Mangupura (Metrobali.com)-

Peringatan Hari Pemadam Kebakaran ke-94 Tahun 2013 secara nasional dipusatkan di Lapangan Lagoon, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Jumat (1/3).  Kabupaten Badung dipilih salah satunya untuk menunjukkan kesiapan Kabupaten Badung   menjadi tuan rumah event internasional yaitu pelaksanakan APEC di Bulan Oktober 2013.

Pelaksanaan peringatan Hari Pemadam. Kebakaran yang mengambil tema “Gerakan Seruan Kepada  Seluruh Anak Bangsa Indonesia Agar Waspada Kebakaran dan Pencemaran Asap Untuk Mendukung Pemantapan Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Rakyat Indonesia ” dihadiri Bupati Badung A.A. Gde Agung, Wakil Bupati Badung I Ketut Sudikerta, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung Kompyang R. Swandika,  Anggota DPRD Kabupaten Badung, Unsur Muspida, Kepala Damkar/BPBD beserta staf se Indonesia. Sementara dari pusat hadir Direktur Pencegahan dan Penangulangan Bencana, Ditjen Pemerintahan Umum Drs. Nugroho, Kasubbit P2K Drs. Ramses Hutagalung beserta staf.

Dalam sambutan Menteri Dalam Negeri yang dibacakan oleh Bupati Badung A.A. Gde Agung disampaikan harapan kepada seluruh Pemerintah Daerah dan stakeholders di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas institusi Pemadam Kebakaran dalam usaha pengurangan resiko kebakaran. Usaha-usaha tersebut diantaranya paradigma penanggulangan kebakaran mengedepankan usaha preventif dengan kegiatan mitigasi, penyuluhan, inpeksi dan penegakan hukum; mendekatkan pos pelayanan pemadam kebakaran diwilayah berpotensi kebakaran sehingga waktu tanggap kebakaran tidak lebih dari 15 menit; minimal ada 6 orang dalam setiap unit mobil damkar ; peningkatan jumlah mobil damkar dimana minimal 1 mobil untuk 25 ribu jiwa; perbaikan gizi; perlindungan diri dari panas api dan kesejahteraan anggota damkar; membangun kerjasama satgas damkar antar daerah karena damkar tidak mengenal batas wilayah administrasi serta mengedepankan pemberdayaan komunitas dunia usaha dan masyarakat dalam mengurangi resiko kebakaran.

Lebih lanjut Gde Agung mengatakan Pemerintah Daerah diharapkan mampu memenuhi pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Pemadam Kebakaran sebagai yang telah ditetapkan dalam Permendagri Nomor 69 Tahun 2012. Disamping itu pemerindah daerah perlu melakukan perhatian khusus dalam peningkatan pengendalian hutan sebagaimana Instruksi Presiden Nomor 16 Tahun 2011 sehingga hutan dan lahan bebas dari titik hotspot dan pencemaran asap utamanya ke negara tetangga maupun kerusakan lingkungan.

“Saya sadari pencapaian target kinerja SPM dan penurunan titik hotspot sampai angka 20 persen sulit dicapai tanpa kerjasama dan kesiapan semua pihak pemerintah, dunia usaha dan masyarakat ” imbuhnya.

Akhir acara diperagakan simulasi penanggulangan pemadam kebakaran dengan melibatkan Helikopter dari Badan SAR Nasional. Dalam atraksi tersebut di tunjukkan  “Refling” yakni turun dari ketinggian melaui sarana Helikopter SAR oleh 3 orang staf operasional Pemadam Kebakaran Badung guna melakukan evakuasi terhadap korban kebakaran. PUT-MB