Mangupura (Metrobali.com)-

Pemerintah Kabupaten Badung selalu komit dan menaruh perhatian besar terhadap pembangunan pertanian, khususnya pertanian tanaman pangan yang berbasis kelembagaan subak. Dengan potensi sawah yang cukup luas, didukung oleh inovasi teknologi, ternyata kabupaten badung masih bisa eksis dalam produksi pangan beras dalam mendukung program peningkatan produksi beras nasional (P2BN). “Dengan penerapan inovasi teknologi seperti varietas unggul, pemupukan berimbang, system budidaya SRI (system of rice intensification), SLPTT, system tanam legowo 2:1 dan sebagainya ternyata badung masih eksis dalam produksi pangan beras guna mendukung program P2BN,”.

Demikian diungkapkan Bupati Badung A.A. Gde Agung saat mendampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada penyerahan bantuan alat mesin pertanian dan Dana Penguatan Modal Usaha Ekonomi Perdesaan (DPM-LUEP) di Subak Cemagi Let, Desa Cemagi, Kec. Mengwi, Jumat (8/2) lalu.

Bupati menambahkan, dengan data “time series” bahwa produksi padi dalam 7 (tujuh) tahun terakhir (2006-2012) tercatat rata-rata 121.917 ton/tahun dengan produktivitas 61,54 kw/ha. Sementara 3 (tiga) tahun sebelum periode tersebut (2003-2005) produksi padi hanya mencapai rata-rata 115.978 ton/tahun dengan produktivitas juga lebih rendah yakni 57,59 kw/ha. Dengan demikian terjadi peningkatan rata-rata 5,12% jika kedua periode tersebut dibandingkan. Fakta ini juga diperkuat dengan diraihnya prestasi berupa piagam P2BN dari Presiden sebanyak 3 kali berturut-turut untuk Pemkab Badung dan Adhikarya Pangan Nusantara 2 kali berturut-turut untuk kelompok tani subak. “Dengan demikian posisi kabupaten badung saat ini masih surplus dalam produksi beras rata-rata 8.308 ton/tahun dalam 7 tahun terakhir ini,” jelas Bupati. GAB-MB