Mangupura (Metrobali.com)-
 
Pemerintah Kabupaten Badung kembali menggelar Ruwatan Massal Sapuhleger bagi krama Badung. Ruwatan Sapuhleger akan dilaksanakan pada rahina Redite Wage Wuku Wayang, Minggu (14/7) besok yang dipusatkan di Jaba Sisi Pura Lingga Bhuwana, Puspem Badung, Mangupraja Mandala. Upacara ini akan dimulai pukul 16.00 wita dengan jumlah peserta mencapai 1.400 orang. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung Drs. Ida Bagus Anom Bhasma, M.Si di Puspem Badung, Jumat (12/7).
Lebih lanjut dijelaskan, Ruwatan Sapuhleger ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya digelar. Ruwatan yang pertama dilaksanakan pada tahun 2011 lalu dengan melibatkan 1.950 peserta dari krama Badung. Menurutnya, dalam Ruwatan Sapuhleger ini para peserta tidak dipungut biaya alias gratis, karena seluruh biaya telah ditanggung oleh Pemkab Badung. “Digelarnya upacara Ruwatan Massal Sapuhleger ini salah satu tujuannya guna meringankan beban masyarakat yang kebetulan lahir pada wuku wayang,” jelasnya.
Menurut IB Bhasma, Ruwatan Sapuhleger sangat besar artinya bagi krama yang lahir pada wuku wayang. Sesuai degan tatwa-tatwa agama Hindu atau yang sudah disurat kedalam lontar Aji Dharma Pedalangan, bahwasanya segala mala/leteh (kotor) yang ada didalam diri manusia agar dapat dilebur dengan melaksanakan upakara bebayuhan oton wayang sapuhleger berdasarkan bebantenan seperti tebasan kala malaradan, tebasan sapuh leger maupun upakara lainnya sesuai desa mawacara. Tujuan dari ruwatan sapuhleger sesuai lontar Aji Dharma Pedalangan tersebut antara lain untuk nyapuh, menghilangkan mala (kotor) didalam diri masing-masing, siapa yang lahir pada wuku wayang diharuskan mebayuh oton. Selain itu setelah mampu melaksanakan bebayuhan oton dan pangruwatan sapuh leger sudah dipastikan orang yang maoton akan mendapatkan kedirgayusa dan kerahayuan di jagate. Sementara yang berwenang memberikan pangruwatan sapuhleger adalah Jero Mangku Dalang. PUT-MB