Foto : Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa didampingi Sekda I Wayan Adi Arnawa saat acara Dharma Shanti Nyepi Caka 1940 di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung di Ruang Kertha Gosana, Kamis (22/3). 

 

Mangupura (Metrobali.com)-

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menghadiri acara Dharma Shanti Nyepi Caka 1940 di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung di Ruang Kertha Gosana, Kamis (22/3). Turut hadir Sekda Kab. Badung I Wayan Adi Arnawa di dampingi, OPD Kabupaten Badung, Ketua DWP Badung Nyonya Rasniati Adi Arnawa, Dinas Kebudayaan Ida Bagus Anom Basma, Ketua PHDI Badung I Gede Rudia Adi Putra, Majelis Madia Kabupaten Badung Ida Bagus Anom, mantan Bimas Hindu Pusat Prof Ida Bagus Yuda Triguna, Prebekel/Lurah Se Kabupaten Badung, Bendesa Adat se-Kabupaten Badung, Muspida Kabupaten Badung dan Para Sulinggih se-Kabupaten Badung.

Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa menyampaikan Asperiasi atas terlaksanaanya hari raya Nyepi Caka 1940 yang sudah melaksanakan Catur Brata Penyepian untuk mensucikan diri sendiri seperti Bhuana Alit, dan Bhuana Agung “Pemerintah Kabupaten Badung dengan ini melaksanakan acara Dharma Shanti yang merupakan struktur acara yang dilaksanakannya dengan proses hari suci dalam rangkaian acara Brata Penyepi melalui acara Melasti, Tawur Agung, Penyepian, Catur Brata Penyepian, dan Ngembak Geni.

Lebih lanjut Suiasa mengatakan dalam pelaksanaan ajaran Agama Hindu terdapat Satdarma yang terdiri enam Dharma yaitu salah satunya terdapat Dharma Shanti yang ada pada Darma Wecana, Dharma Gita, Dharma Yatra, Dharma Sedana, Dharma Tula dan Dharma Santi, “ ungkapannya.

Kepala Dinas Kebudayaan Ida Bagus Anom Basma mengatakan “ kami dari Pemerintah Kabupaten Badung setiap tahun setelah hari raya nyepi kami mengadakan acara Dharma Shanti. Dalam hari raya nyepi ini ada empat tahapan yaitu melaksanakan Melasti, Pengerupukan, Nyepi dan Dharma Shanti. Dharma Shanti ini artinya untuk membiasakan diri, mengevaluasi apa yang telah dilakukan selama setahun saka ini. Sehingga memulai dari titik 0 seperti kata Dharma Shanti terdiri dari dua kata Dharma dan Shanti yang artinya mencari kedamaian dalam agama.

Lebih lanjut untuk menggali sastra – sastra agama untuk menyampaikan kepada umat hindu tentang pentingnya makna dari pelaksanaan Catur Brata Penyepian. Dalam acara Dharma Shanti ini Kami menghadirkan nara sumber Dharma Wecana dari Profesor Mantan Dirjen Bimas Hindu Dokter Ida Bagus Yuda Triguna, “ ungkapannya.

Mantan Bimas Hindu Pusat Prof Ida Bagus Yuda Triguna mengatakan “ Dharma Shanti yang dilaksanakan oleh umat hindu yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan Prosesi pelaksanaan Melasti, Pecaruan, Pengerupukan, dan Brata Penyepian. Semua prosesi yang dilakukan bermakna untuk menyeimbangkan, membersihkan mereposisi kembali potensi alam, Bhuana Agung dan potensi dalam diri kita sendiri.

Lebih lanjut Jika itu semuanya sudah kembali pada posisi sebenarnya, maka berkewajiban untuk saling merukunkan sesama. sehingga Tri Hita Karana dapat kita wujudkan dalam diri, dalam keluarga, dalam lingkungan masyarakat, “ ungkapannya.

Editor : Wraspati Radha