Bunda Paud Kota Denpasar Ny. IA. Selly Dharmawijaya Mantra membuka Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku (Gernas Baku) bertemakan “Ayah Bunda Bacakan Aku Buku” di Kantor BP Paud dan Dikmas Bali Selasa (20/8).

Denpasar (Metrobali.com)-

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat  (BP Paud dan Dikmas) Bali bekerjasama dengan Ikatan Guru Taman Kanak – kanak Indonesia (IGTKI) Bali menggelar Gerakan Nasional Orang Tua Membacakan Buku (Gernas Baku) bertemakan “Ayah Bunda Bacakan Aku Buku”. Kegiatan yang bertujuan mendukung inisiatif dan peran keluarga dalam meningkatkan minat baca anak melalui pembiasaan di rumah, di satuan Paud dan di masyarakat ini dibuka secara resmi Bunda Paud Kota Denpasar Ny. IA. Selly Dharmawijaya Mantra yang di tandai dengan membacakan dogeng di Kantor BP Paud dan Dikmas Bali Selasa (20/8).

Dalam kesempatan itu Ny. Selly mengatakan kegiatan ini sangat bagus lantaran dapat membiasakan orang tua membacakan buku bersama anak, mempererat hubungan sosial emosi antara anak dan orang tua, serta menumbuhkan minat baca anak sejak dini.

Menurut Ny. Selly keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi pendidikan pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan usia emas bagi seseorang, artinya bila seseorang pada masa itu mendapatkan pendidikan yang tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohaninya. Maka ia akan memperoleh kesiapan belajar yang baik dan sebagai salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajar pada jenjang berikutnya.

Lebih lanjut Ny. Selly mengatakan, untuk di Kota Denpasar pemikiran orang tua memiliki kesadaran dalam hal pendidikan anak, kebutuhan jasmani dan rohani sangat terpenuhi di Kota Denpasar.

“Maka dari itu kegiatan Gernas Baku perlu digalakkan lagi dan pengawasan penggunaan gadget perlu adanya pengawasan,” ungkap Ny. Selly.

Dengan dilaksanakan kegiatan Gernas Baku di harapkan dapat mempererat suatu hubungan dan interaksi antara orang tua dan anak. Guna menciptakan hal tersebut,   Ny. Selly berharap orang tua setiap malam sebelum tidur wajib melakukan komunikasi dengan baik salah satunya dengan membacakan  satu donggeng.  Mengingat yang diutamakan oleh pemerintah adalah orang tua yang menjalin komunikasi yang bagus  dengan anaknya.

“Karena yang paling penting dalam pendidikan sekarang adalah komunikasi dan pertemuan yang berkualitas. Maksud adalah orangtua melakukan komunikasi dan adanya pelukan,’’ ujarnya.

Kepala BP PAUD dan Dikmas Bali Dra. Endah Warsiati, M.Pd.mengatakan, Gernas Baku sudah dilakukan salah satunya melalui gerakan pada hari ini. Diharapkan dari lembaga PAUD yang disampaikan pada orang tua, membimbing dan membina anaknya untuk membacakan cerita.
Dengan demikian akan memunculkan minat anak untuk membaca nantinya. Selain itu dengan gerakan membaca ini diharapkan hubungan emosi dan sosial akan lebih dekat dengan orang tua.

“Ini adalah bagian tugas dan fungsi kami karena kami langsung mengoordinasikan dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga,” ungkapnya.

Setelah sosialisasi ini, gerakan membaca buku ini juga akan menjadi bagian dari program lembaga – lembaga PAUD yang akan dilakukan dengan  bimbingan teknis, workshop, untuk menjadi bagian dari program di lembaga satuan.Gerakan nasional membaca buku itu seharusnya dilaksanakan pada 27 Juli, namun di Bali dilaksanakan pada 20 Agustus, karena terbentur dengan libur sekolah anak – anak.

Ketua IGTKI Bali Cok Istri Mas Minggu Wartini mengatakan, gebyar nasional orang tua membacakan buku ini dilaksanakan karena pendidikan pertama dan utama adalah di keluarga. Orang tua yang mempunyai kewajiban untuk membentuk karakter anak.

“Keluarga berperan penting dalam pembentukan karakter anak mulai dari anak usia dini sampai SMA/SMK, itu harus di bawah pengawasan orang tua,” ujarnya.

Gernas Baku tidak hanya dilakukan pada hari ini saja, melainkan tetap berlanjut hingga ke rumah masing – masing. Ini merupakan program pemerintah pusat untuk menyentuh pembentukan karakter anak. Perkembangan media baik cetak, elektronik, dan IT harus di bawah kontrol orang tua.

Sumber : Humas Pemkot Denpasar