Kehidupan Gusti Putu Rizki Pastika Jaya sangat memperihatinkan
Jembrana (Metrobali.com)-
Kehidupan Gusti Putu Rizki Pastika Jaya sangat memperihatinkan. Sebelum berangkat sekolah remaja berusia 14 tahun ini harus merawat bahkan memasak untuk bapaknya yang sakit lumpuh. Itupun jika punya uang dari hasil bekerja sebagai buruh pemetik coklat.
Pelajar SMP ini bersama bapaknya Gusti Ketut Merta menetap dengan menumpang di rumah adik bapaknya di Banjar Berawantangi Taman, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya.
Gusti Ketut Merta menuturkan dulu ia bekerja sebagai guru honorer dan tinggal disebuah perumahan di Desa Panji, Singaraja. Musibah datang saat ia hendak pulang pada tanggal 31 Desember 2011.
Ia mengalami kecelakaan bertabrakan dengan sepeda motor yang mengakibatkan lumpuh sampai sekarang. Penyakit diabet yang dideritanya juga membuat lukanya lama sembuh.
Selain kondisinya yang lumpuh menurutnya, faktor ekonomi juga yang membuat dirinya harus berpisah dengan istrinya yang telah memberinya lima anak.
Akan kondisinya itu, ia kemudian memilih kembali pulang ke Banjar Berawantangi Taman, Desa Tuwed. “Saya menumpang. Rumah ini punya adik saya” jelasnya.
Ia kini bingung memikirkan nasib anaknya Gusti Putu Rizki Pastika Jaya yang ingin melanjutkan sekolah. Karena ketiadaan biaya ia tidak ingin nasib Putu Rizki seperti kakak-kakaknya yang tidak bisa melanjutkan sekolah.
Belum lagi karena jarak sekolah dengan rumahmya yang lumayan jauh. Dulu ia sempat diberikan sepeda motor bekas oleh seseorang. Namun kini dalam kondisi rusak karena tidak diperbaiki.
Untuk makan sehari-hari dan bekal ke sekolah Putu Rizki harus bekerja sebagai buruh pemetik coklat dan memelihara ayam untuk dijual. Namun mereka lebih mengandalkan belas kasihan kerabat.
“Kemarin saat perpisahan sekolah syukur ada orang tua teman anak saya yang bantu bayarin Rp.55 ribu” jelas Gusti Ketut Merta.
“Anak saya ingin sekolah, tapi saya tidak punya biaya” imbuhnya.
Selama ini keluarga Gusti Ketut Merta tidak pernah mendapat bantuan sembako. Namun sudah mendapat bantuan kursi roda. (Komang Tole)