Denpasar (Metrobali.com)-
Pemerintah akan menaikkan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada awal tahun 2013 depan. Hal itu ditegaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik. Menurut Wacik, lebih tak beresiko menaikkan TDL ketimbang BBM (Bahan Bakar Minyak).
“Kalau BBM dinaikkan, akan ramai dan dampaknya lebih luas. Kalau TDL dinaikkan, lebih mudah dikoordinasikan dengan seluruh komponen terkait, mulai dari industri hingga konsumen,” kata Wacik saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Senin (3/9).
Menaikkan TDL, sambung Wacik, dinilai tak terlalu berat. Syaratnya kenaikan itu tidak sekaligus. Rencana menaikkan TDL menurut Wacik merupakan cara menaikkan secara bertahap. Rata-rata percatur wulannya, imbuh dia, TDL akan dinaikkan sebesar 4 persen. “Artinya, rata-rata dalam satu bulannya kenaikan mendekati angka 1 persen. Kenaikan sebesar itu tidak memberatkan konsumen,” papar Wacik.
Dengan kata lain Wacik menyontohkan dampak yang akan dipikul konsumen atas kenaikan TDL sebesar 15 persen. Kenaikan sebesar itu, menurut Wacik masih dalam taraf normal.
“Jika sebelum dinaikkan konsumen membayar Rp2 juta perbulan, maka dia harus menambah Rp10 ribu tiap bulannya setelah dinaikkan. Kalau ada konsumen yang sebelumnya membayar Rp200 ribu perbulan, maka dia harus menambah Rp2 ribu perbulan setelah TDL disesuaikan. Masa segitu dibilang mahal. Sudah keterlaluan,” tegas dia.

Kebijakan menaikkan TDL, sambung Wacik, merupakan pilihan terbaik yang bisa diambil pemerintah. “Dari pada memberikan subsidi yang berakibat pada kerugian karena tidak bisa membangun yang lain, maka lebih baik menaikkan TDL saja. Beban kepada rakyat tidak terlalu besar dan tidak berpengaruh pada beban APBN untuk membangun yang lainnya,” tutup Wacik. BOB-MB