Nusa Dua (Metrobali.com)-

Perdana Menteri Australia, Julia Gillard menegaskan dukungannya kepada negara-negara berkembang untuk memerangi tindak pidana korupsi. Bentuk dukungan itu dibuktikan dengan terus menyokong Institute for Peace and Democracy selama tiga tahun ke depan, dimulai dari tahun 2013 hingga 2016 mendatang.

“Kami juga siap memberikan dukungan pemajuan masyarakat madani dan kelompok minoritas dalam demokrasi untuk mencapai reformasi demokrasi. Sebagai mitra, kita akan menunjukkan kekuatan demokrasi di kancah internasional, dan untuk menolak korupsi yang biasa terjadi di negara berkembang,” kata Gillard pada pertemuan Bali Democracy Forum (BDF) ke-V di Nusa Dua, Bali, Kamis, 8 November 2012.

Selain itu, Gillard juga menegaskan jika negaranya mendukung partisipasi kelompok perempuan dalam dinamika politik suatu negara. Menurut Gillard, hal itu belum tercermin pada budaya hampir di seluruh dunia. “Di kawasan Asia Pasifik baru 5 persen perempaun yang berkiprah dalam panggung politik. Hal itu sangat jauh jika dibandingkan dengan kiprah perempuan dalam politik di nduinia yang berjumlah 18 persen,” papar Gillard.

Menurut dia, jumlah 18 persen partisipasi perempuan di dunia dalam ranah politik menunjukkan keberhasilan. Perhatian lebih kepada kelompok perempuan itu selain ditujukan dalam kancah politik, Gillard juga berharap dapat diimplementasikan dalam kehidupan sosial.

“Memang tidak ada format baku dalam demokrasi. Tapi ada standar nilai-nilai global dalam demokrasi seperti hak untuk bebas, anti-diskriminasi, kebebasan beragama, kebebasan berbicara, kesamaan di depan hukum, pengakuan Hak Asasi Manusia (HAM), hak untuk hidup bebas dalam kedamaian dan hak atas kesejahteraan,” urai Gillard.

“Dan, tidak ada satu negara yang mengancam negara lainnya,” tekan dia. Saat ini, sambung Gillard, perubahan suatu negara ke alam demokrasi begitu cepat terjadi. Apapun yang terjadi, Gillard berharap masa lalu dijadikan pijakan untuk menatap masa depan yang lebih gemilang. “Kita tidak boleh dikekang pada masa lalu. Perubahan demokrasi begitu cepat terjadi. Masa lalu menjadi pijakan masa depan, tapi tak boleh menghambat masa depan,” tutup Gillard. BOB-MB