Denpasar (Metrobali.com)-

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan Forum Komunikasi Lintas Media (K Lima), Fajar Bali, Warta Bali, Metro Bali, Bali Tribune dan Dewata TV menjadi ‘’Equilibrium’’ Pers di Bali. Harapan ini sungguh sangat beralasan, sebab kehidupan pers di Bali sudah kebablasan. Karena itu, perlu media penyeimbang dan memberikan pendidikan pers yang benar sesuai dengan kode etik jurnalistik, cerdas dan sehat dalam menyikapi berbagai permasalahan yang berkembang di masyarakat.

Hal itu dikatakan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menerima Forum K Lima Dwikora Putra (Pemred Warta Bali), Emanuel Dewata Oja (Pemred Fajar Bali), Nyoman Sutiawan (Pemimpin Umum Metro Bali), Wayan Suyadnya (Pemred Bali Tribune) dan Nyoman Artha (Direktur Utama Dewata TV), Kamis (20/11) di ruang kerja Gubernur Niti Mandala Renon. Pada audiensi tersebut Gubernur didampingi Kepala Biro Humas Ketut Teneng dan Kepala Pelaksana BPPD Provinsi Bali Drs. Dewa Made Indra.

Pada prinsipnya Gubernur Bali menyatakan dukungan terhadap lahirnya Forum K Lima ini. Paling tidak K Lima ini mampu menginspirasi bagi kalangan dan masyarakat tertentu dalam membuka ruang-ruang demokrasi di Bali. ‘’Saya merasa ada warna lain dalam perkembangan media di Bali. Saya berharap media yang tergabung dalam Forum K Lima ini mampu menyajikan informasi yang berimbang, akurat, kritis  dan memberi pendidikan pers yang benar kepada masyarakat,’’ katanya.

Gubernur juga meminta kepada anggota Forum K Lima agar tidak membuat benturan dengan media lainnya. Bila perlu media lain juga diajak untuk menumbuhkan kehidupan dan perkembangan pers di Bali yang sehat dan cerdas, tanpa mengurangi sikap kritis sebegai sebuah media yang mampu membangun suasana komunikasi, kreasi dan dipercaya oleh masyarakat.

Sebelumnya, Ketua Forum K Lima Dwikora Putra memaparkan, tujuanForum  K Lima dan agenda yang akan dilaksanakan  sepanjang tahun 2013.  Dikatakan,Forum  K Lima dibentuk dari rasa keprihatinan terhadap perkembangan media  massa di Bali. Untuk menjawab rasa keprihatinan itu,Forum  K Lima yang terdiri dari lima pemimpin media di Bali ini akan berusaha mewujudkan pers yang sehat dan cerdas. Pers yang sehat dan cerdas  selalu menjunjung tinggi kode etik jurnalistik.

Oleh karena itu, kata Dwikira Putra dalam perkembangan dan perjalanan Forum K Lima ke depan selalu akan membuka diri. Sesuai dengan namanya Forum K Lima adalah komunitas yang tetap menjalin kerjasama dengan penggiat pers lainnya. Karena itu, keanggotaan forum ini bisa saja terus bertambah sesuai dengan komitmen  anggotanya untuk menjunjung tinggi indepensi media masing-masing dan selalu terbuka kepada pemimpin media lainnya.   GAB-MB