Atase Budaya Kedubes Jerman berfoto bersama guru penerima beasiswa

 Denpasar, (Metrobali.com)-

Atase bagian Budaya dan Pers Kedutaan Besar Republik Federal Jerman Jorg Kinnen mendukung pengembangan bahasa Jerman di seluruh dunia, salah satunya di kawasan Asian, yakni Indonesia.
“Potensi memperluas kebudayaan, salah satunya bahasa Jerman tersebut sebagai misi untuk mengenalkan kesusastraan Jerman di seluruh dunia,” ujar Jorg pada saat pembukaan acara konferensi kepala sekolah mitra dalam rangka perayaan 10 tahun “PASCH” di Bali yang digelar di Nusa Dua, Jumat malam (26/10).
Ia mengatakan berkat dedikasi para kepala sekolah, guru dan siswa, proyek “Sekolah: Mitra menuju Masa Depan” (PASCH), yang diluncurkan oleh Kementerian Luar Negeri Jerman pada tahun 2008 telah menjadi contoh teladan jejaring global lebih dari 2.000 sekolah PASCH di seluruh dunia yang memiliki ikatan khusus dengan Jerman.
Sejak itu, kata Jorg, maka PASCH diimplementasikan bersama Goethe-Institut, Badan Pusat untuk Sekolah-Sekolah di Luar Negeri (ZdA), Dinas Pertukaran Akademis Jerman (DAAD) dan Dinas Pertukaran Pendidikan Jerman (PAD) di bawah Sekretariat Konferensi Menteri-Menteri Pendidikan.
“Dengan terintregasi pada bidang budaya dan kependidikan dalam ranah Kementerian Luar Negeri Jerman. Dalam hal ini, PASCH mendukung nilai-nilai budaya, warisan digital, toleransi antarsesama dan nilai-nilai diri,” ujarnya.
Jorg lebih lanjut mengatakan PASCH bertujuan membangun jejaring global sekolah-sekolah mitra yang mempromosikan pengajaran bahasa Jerman. Dengan demikian membangkitkan minat terhadap bahasa Jerman dan negeri Jerman modern.
Di seluruh dunia kini ada lebih dari 2.000 sekolah yang tergabung dalam jejaring PASCH dan menjadi sekolah mitra resmi Republik Federal Jerman. Bersama-sama, semuanya sekarang membentuk komunitas pembelajaran yang meliputi seluruh dunia.
Jorg menjelaskan jejaring PASCH kini hadir di semua penjuru dunia dan di Indonesia  ada 29 sekolah mitra termasuk satu sekolah mitra yang baru bergabung tahun ini, yang menyelenggarakan pelajaran bahasa Jerman secara intensif. Selain itu tambahan kursus kaum muda musim panas, pelatihan siswa, perkemahan Jerman dan berbagai acara budaya merupakan beberapa contoh kegiatan dalam program tahunan jejaring ini.
Jorg Kinnen berpesan kepada para alumni PASCH selanjutnya menginformasi mengenai Jerman dan pengetahuan mengenai proyek PASCH secara umum akan didukung untuk jangka waktu yang panjang.
Ia mengatakan Konferensi ke-4 PASCH dengan tema “Bahasa Membuka Kesempatan: Peluang bersama Bahasa Jerman” menekankan pentingnya multi lingualisme di kehidupan sehari-hari dan di dunia kerja serta menitikberatkan pada penguasaan bahasa Jerman sebagai salah satu bahasa asing yang mempunyai peranan penting di perekonomian dunia.
Konferensi internasional ini juga membahas perkembangan dan riset terbaru di bidang pengajaran bahasa asing dengan menghadirkan para ahli bahasa, yaitu Prof Dr. Kim Haataja dari Universitas Heidelberg, Jerman dan Dr. Diana Feick dari Universitas Auckland, Selandia Baru.
Seorang guru peserta Diklat yang berasal dari Vietnam, Nguyen Mai Phuong mengaku merasakan manfaat yang didapat dengan mengikuti pelatihan tersebut .
“Dalam Diklat ini saya mendapatkan pencerahan baru serta metode-metode baru yang bisa saya pergunakan dalam merancang pelajaran secara optimal. Dalam pelatihan ini teori dan praktek saling berkaitan, dimana kita para peserta melaksanakan  sendiri berbagai macam kegiatan belajar mengajar dan juga bagaimana melakukan interaksi sosial di dalam kelas,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, pihaknya sangat senang karena bisa saling bertukar informasi dan juga pendapat dengan rekan rekan dari negara lain. Apalagi acara ini digelar di Bali. Memang pemandangan di Bali dan makanan, kamar di hotel semuanya sempurna.
“Saya akan bawa pulang kenangan indah ini,dan mudah-mudahan bisa ketemu lagi dilain waktu. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami,” kata Nguyen Mai Phuong. PAR

Editor : Whraspati Radha