Taufik Gani

Jakarta (Metrobali.com)-

Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menargetkan nilai ekspor berbagai produk mebel pada 2015 mencapai lima miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 150 persen dari target 2014 sebesar dua miliar dolar AS.

“Kami optimistis nilai ekspor mebel Indonesia pada 2015 akan tercapai seiring terus bertambah luasnya pasar,” kata Ketua Umum Asmindo Taufiq Gani di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Rabu (17/9).

Ia menjelaskan upaya mencapai target nilai ekspor pada 2015 itu salah satunya dengan adanya regulasi seperti memperketat ekspor bahan baku seperti kayu.

“Artinya, dengan adanya larangan ekspor kayu sebagai bahan baku mebel maka industri mebel Indonesia akan bangkit seiring meningkatnya permintaan pasar,” katanya.

Adapun beberapa negara tujuan ekspor mebel atau furniture Indonesia adalah AS dan negara-negara Eropa.

“Ekspor mebel ke beberapa negara di Eropa kecuali Perancis dalam sepuluh tahun terakhir turun akibat pengaruh kondisi ekonomi yang tidak menggembirakan,” katanya.

Pihaknya juga sudah menyasar pasar lainnya di kawasan Eropa Timur, Asia, Korea dan Jepang.

“Kami yakin dengan berbagai sentuhan seni pada produk mebel yang berasal dari berbagai daerah, produk mebel Indonesia akan memperoleh pasar yang lebih luas,” katanya.

Ia menambahkan peningkatan target nilai ekspor tersebut juga dapat dicapai dengan mengekspor lebih banyak berbagai produk mebel ke AS.

“AS siap menampung seluruh ekspor produk mebel Indonesia dan ini juga menjadi sebuah peluang,” katanya.

Ia menyebutkan nilai ekspor yang telah tercapai pada September 2014 sekitar 1,9 miliar dolar AS dari total target dua miliar dolar AS.

Pihaknya optimimistis dengan pemerintahan baru yang dipimpin Presiden Joko Widodo, industri mebel dan kerajinan Indonesia akan berkembang lebih baik.AN-MB