Mangupura (Metrobali.com)-

Bupati Badung A.A Gde Agung menerima kunjungan dari Asisten Deputi Bidang Wawasan Kebangsaan Kemenko Polhukam Drs. Kusnaidi dan Asisten Deputi Bidang Harmonisasi Sosial Kemenko Polhukam Sanwani, SH. MH, di Puspem Badung, Kamis (1/3).

Kusnaidi menyampaikan tujuan kunjungan ini dalam rangka mencari masukan-masukan dari Kabupaten Badung terkait dengan grand desain Wawasan Kebangsaan. Dipilihnya Badung karena masyarakat Badung yang harmonis dan kerukunan antar umat beragamanya terjalin dengan baik.

Bupati Badung yang didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kab. Badung I.B Yoga Segara dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kab. Badung I Made Witna dalam kesempatan ini menyampaikan, masyarakat Badung memang sangat heterogen terdiri dari berbagai etnis, suku dan agama sehingga memiliki kecendrungan munculnya berbagai konflik. Untuk menghindari dan meminimalkan konflik yang bisa melemahkan konsep dan keyakinan hidup berbangsa dan bernegara  perlu adanya kerukunan yang timbul dari rasa kasih sayang dengan sesama.

Untuk menjaga kerukunan itu diperlukan kearifan lokal salah satunya rasa menyama braya. Selain itu, senantiasa berpegangan pada pepatah yang mengatakan “ dimana bumi dipijak disana langit di junjung” yang artinya menyesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Serta saling menghormati dan menghargai agama lain. Kesemuanya ini dibingkai dalam konsep ajaran agama Hindu Tri Hita Karana yang mempunyai makna 3 (tiga) penuntun menuju kebahagiaan.

“Komitmen untuk mewujudkan Tri  Hita Karana dalam pengelolaan pembangunan dijabarkan ke dalam visi Kabupaten Badung “Melangkah Bersama Membangun Badung Yang Shanti dan Jagadhita Berlandaskan Tri Hita Karana,” imbuh Gde Agung. Bupati juga mengharapkan, penanaman wawasan kebangsaan wajib dilakukan sejak usia dini, diantaranya penekanan budi pekerti.

Acara dilanjutkan dengan tanya jawab di Ruangan Nayaka Gosana untuk membahas grand desain wawasan kebangsaan. Turut hadir dalam acara tersebut Kadis Disdikpora, Kadis Sosial dan Tenaga Kerja, Kadis Hubkominfo, Kepala Kantor Kementrian Agama, Ketua Walubi Badung dan Kominda.

Akhir acara I Made Witna menegaskan kearifan lokal sangat mendukung wawasan kebangsaan dimana wawasan kebangsaan itu adalah cara pandang suatu bangsa terhadap prinsip-prinsip dasar kebangsaan yang menjadi ciri atau identitas kepribadian bangsa. MB1