Camp Pendleton, pangkalan Korps Marinir AS di sebelah utara kota San Diego, California (foto: ilustrasi).

Tiga belas marinir AS yang ditangkap pada Juli sehubungan dengan dugaan operasi penyelundupan manusia di California Selatan kini menghadapi dakwaan resmi dari militer.

Tuduhan-tuduhan itu berkisar pada ketidak patuhan terhadap aturan mabuk dan pencurian termasuk dugaan mengangkut imigran gelap, demikian menurut pernyataan dari Divisi Kelautan ke-1.

Dua dari Marinir itu, Kopral Byron Law II II dan Kopral David Salazar-Quintero, ditangkap pada 3 Juli setelah agen patroli perbatasan mendapati mereka menjemput tiga warga asing ilegal di jalan bebas hambatan, Interstate 8, sekitar 11 kilometer sebelah utara perbatasan AS dengan Meksiko.

Menurut dokumen pengadilan, Law dan Salazar-Quintero mengaku mengadakan kontak dengan seorang perekrut, yang menawarkan membayar mereka untuk mengangkut imigran gelap dari jalan raya antar negara bagian itu ke lokasi lain.

Law mengatakan kepada pihak berwenang, dan Salazar-Quintero tidak pernah dibayar untuk interaksi tersebut.

Marinir ketiga ditangkap Patroli Perbatasan AS seminggu kemudian, pada 10 Juli.

Sepuluh lainnya ditangkap selama operasi mendadak 25 Juli di Camp Pendleton, pangkalan Korps Marinir yang terletak sekitar 79 kilometer di sebelah utara San Diego.

Dalam pernyataan setelah penangkapan massal itu, Divisi Pertama Korps Marinir mengatakan komandan resimen “akan bertindak sesuai wewenangnya untuk meminta pertanggungjawaban Marinir pada tingkat yang sesuai, jika mereka dikenai tuduhan.”

Selain Korps Marinir dan Patroli Perbatasan AS, pejabat Layanan Investigasi Kriminal Angkatan Laut juga membantu penyelidikan awal.

Menurut Korps Marinir, tidak satu pun dari Marinir yang ditahan itu pernah ditugaskan pada operasi militer AS untuk mendukung upaya mengamankan perbatasan selatan AS dengan Meksiko. (my/pp) (VOA)