Tabanan, (Metrobali.com)

Bupati Tabanan Dr. I Komang Gede Sanjaya, S.E., M.M, merespon positif langkah Bank Indonesia dalam menfasilitasi dan mendukung program unggulan pengendalian inflasi pemerintah oleh TPID, hal ini disampaikannya saat didampingi Sekda dan OPD terkait menerima audiensi dan diskusi Pelaksanaan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) dan TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah), sekaligus penyerahan secara simbolis Program Sosial Bank Indonesia yang diwakili oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, di Ruang Kerja Bupati Tabanan, Kamis (9/9) pagi.

 

Dalam diskusi yang berlangsung santai tersebut, Bupati Sanjaya mengungkapkan pengaturan inflasi sangat diperlukan, terlebih di daerah Tabanan yang mengutamakan sektor pertanian dan pangan. Sehingga di tengah pandemi yang masih berlangsung, perhatian khusus kepada pelaku UMKM pangan, dirasa sangat diperlukan. Meskipun dalam menanggapi TP2DD di Tabanan masih mengalami kelemahan digital yang disebabkan sebagian besar daerah adalah pedesaan, namun tidak menjadi kendala besar bagi perkembangan digitalisasi di daerah ke depannya.

 

“Di Tabanan sudah ada Perusda yang terus kami upgrade, supaya segala urusan yang menyangkut perusahaan-perusahaan pangan, akan terfokus di Perusda. Nanti ke depannya agar lebih tersentralisasi dan diharapkan bisa mengembangkan holding company” ungkap Sanjaya, sekaligus menjelaskan fungsi Perusda Tabanan nantinya, sebagai salah satu upaya mengembangkan hasil pangan dari Petani asli Tabanan dengan  harga yang tentunya terjangkau. “Kami serahkan tanggung jawab ke Perusda karena profesionalisme yang dimiliki, sehingga kedepannya bisa dikembangkan lebih terperinci. Jika diperlukan regulasi ke depannya akan kami siapkan, intinya supaya bisa mensejahterakan petani kita” tambahnya.   

 

Bupati Sanjaya juga berterima kasih terhadap bantuan Program Sosial yang diberikan Bank Indonesia “yang pertama, karena beras Tabanan dibeli oleh BI untuk diserahkan sebagai bantuan sembako Covid-19, yang kedua bantuan gas oksigen sebanyak 50 unit yang diserahkan minggu depan. Ini sangat kami butuhkan saat ini, utamanya karena Tabanan masih berada di zona oranye PPKM level 4, mudah-mudahan segera turun, jadi pariwisata bisa segera tumbuh dan daya beli juga meningkat” tutupnya.

 

Trisno Nugroho selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov.Bali dalam audiensi juga menjelaskan, kedua topik substansi yang didiskusikan, terkait bagaimana TPID bisa dikatakan baik dalam mengendalikan harga dan TP2DD kedepannya bisa diberlakukan secara menyeluruh. Oleh sebab itu, ia mengapresiasi program yang dilakukan Pemkab, mengingat Tabanan selaku pusat lumbung pangan bali, membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam digitalisasi sektor transaksi non-tunai. 

 

Dengan keberadaan Perusda, hasil produksi lokal masyarakat bisa dibeli dan dijual ke daerah lain dengan harga yang baik. Sehingga inflasi bisa terkendali dan Tabanan diharapkan bisa menjadi supplier pangan di Provinsi Bali.  “Untuk TP2DD, 8 pajak dan 18 retribusi masih ada yang dilakukan secara tunai, kita ingin masyarakat bisa lebih mudah membayar dengan menggunakan pelayanan digital, nanti bisa melalui smartphone tanpa harus datang ke bank” imbuh Trisno. (RED-MB)