Keterangan foto: Calon anggota DPD RI Dapil Bali nomor urut 37, Dr. Ir. I Wayan Adnyana, S.H.,M.Kn.,yang juga Ketua Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali/MB

Denpasar (Metrobali.com) –

Tokoh masyarakat Bali Dr. Ir. I Wayan Adnyana, S.H.,M.Kn.,yang juga calon anggota DPD RI Dapil Bali nomor urut 37 mengapresiasi dan mengaku bangga dengan film berlatar belakang budaya Bali yakni Bali: Beats of Paradise” (Bali Mengalahkan Surga) mampu mendunia.

“Ini menunjukkan kekuatan budaya Bali semakin dikagumi dunia. Karya film anak bangsa juga bisa setara dengan film Hollywood. Ini tentu sangat membanggakan,” kata Adnyana saat ditemui di Denpasar, Kamis (21/3/2019).

Film “Bali: Beats of Paradise” sendiri mengisahkan perjalanan hidup Nyoman Wenten, seniman gamelan yang tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat bersama istrinya Nanik Wenten. Sepasang suami istri asal Bali, Indonesia ini memiliki mimpi dan cita-cita mulia memperkenalkan gamelan Bali di dunia internasional.

Film karya sutradara asal Indonesia ini Livi Zheng melibatkan musisi terkenal di antaranya Judith Hill, seorang penyanyi sekaligus pencipta lagu asal California partner duet Michael Jackson, dan juga melibatkan gitaris jazz Indonesia asal Bali I Wayan Balawan.

Film yang memiliki kekuatan akan cerminan kekayaan budaya Indonesia khususnya budaya Bal ini disutradarai Livi Zheng. Setelah sukses dan diapresiasi di luar negeri, rencananya film ini juga akan diputar serentak di seluruh bioskop di tanah air mulai Juli 2019.

Adnyana pun mengajak masyakat Bali khususnya generasi milenial untuk ramai-ramai nonton bareng film ini. Selain sebagai bentuk apresiasi dan kebanggaan atas budaya sendiri yang diangkat dalam film, setelah nonton film ini diharapkan generasi muda Bali juga bisa terinspirasi menghasilkan karya berlandaskan budaya Bali yang mendunia.

“Mari nonton bareng film ini. Dan ke depan semoga semakin banyak film tentang Bali atau mengangkat latar belakang budaya Bali bisa mendunia. Ini bisa jadi promosi gratis yang ampuh bagi pariwisata Bali,” kata Ketua Yayasan Pendidikan Usadha Teknik Bali yang juga pendiri Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Bali (ATRO Bali) dan Universitas Bali Dwipa itu.

Dorong Sineas Bali Berkarya dan Mendunia

Adnyana yang lulusan Doktor Ilmu Hukum Universitas Brawijaya Malang ini pun mengaku makin terinspirasi dengan cerita kesuksesan film “Bali: Beats of Paradise” (Bali Mengalahkan Surga) yang menjadi perbincangan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Korea dan Filipina. Apalagi Walt Disney Studios dan Academy of Motion Picture Arts and Sciences Library (AMPAS) juga memberikan apresiasi yang tinggi terhadap film ini.

Di tanah air, film Livi Zheng ini juga diapresiasi tiga menteri yakni Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.

Film besutan sutradara asal Indonesia yang berkarir di Hollywood ini pun diberikan penghargaan sebagai “Tourism Marketeers of The Year 2019” dalam ajang “WOW Brand Festive Day 2019” yang digelar belum lama ini.

Penghargaan ini bukanlah yang pertama terhadap filmnya “Bali: Beats of Paradise”. Sebelumnya sutradara asal Blitar, Jawa Timur itu menerima penghargaan sebagai “Culture Ambassador” dalam ajang Unforgettable Gala di Beverly Hills, California, Amerika Serikat, akhir 2018

“Kita juga tentu ingin sineas muda Bali mampu mengikuti jejak Livi Zheng dan mengulang kesuksesan film Bali: Beats of Paradise. Semoga film-film dari Bali atau yang berlatar Bali bisa jadi ibarat surga penggemar film dunia bahkan bisa setara dengan film-film Superhero Marvel,” kata Adnyana yang maju ke DPD RI ingin mewujudkan Bali Dwipa Jaya.

Lestarikan Budaya Bali Menuju Bali Dwipa Jaya dengan “Formula 37”

Adnyana pun terus mendorong upaya pelestarian seni budaya Bali salah satunya lewat film. Hal ini juga menjadi bagian perjuangan saat ngayah di DPD RI nantinya dengan melaksanakan konsep 37 yang bermakna 3 langkah berupa “mengkoordinasikan (seluruh kekuatan Bali), mengupayakan dan mewujudkan 7 misi menuju Bali Dwipa Jaya.

Pertama penguatan peran desa adat dalam pelestarian seni, budaya dan adat Bali. Kedua, perlindungan sumber daya alam dan situs sejarah Bali. Ketiga pelestarian subak dan pertanian sebagai penunjang utama pariwisata Bali. Keempat, pengelolaan pariwisata untuk masyarakat Bali (pariwisata untuk Bali).

Kelima, pembangunan Bali untuk Bali Shanti lan Jagadhita (membangun Bali). Keenam, kemandirian dalam pengelolaan Bali melalui UU Provinsi Bali. Terakhir, peningkatan perimbangan keuangan Pemerintah Bali – Pemerintah Pusat (salah satunya untuk Dana Desa Adat).

Dengan konsep 37 ini, Adnyana optimis kedepan Bali khususnya masyarakat adat Bali akan lebih sejahtera dan Bali akan tetap terjaga kelestarian alam, adat dan budayanya (ajeg Bali).  “Dan akan tercapai Kejayaan Pulau Bali (Bali Dwipa Jaya) sebagaimana slogan dalam Lambang Provinsi Bali,” tandasnya.

Konsep 37 ini juga sangat sejalan dengan visi pembangunan “Nangun Sad Kerthi Loka Bali” dari Gubernur Bali  Wayan Koster yang merupakan kakak kelas Adnyana saat kuliah di ITB (Institut Teknologi Bandung).

Pewarta: Widana Daud
Editor: Hana Sutiawati