Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan saat dengan GM ASDP Ketapang , Fahmi Alweni, Selasa ( 21/1).
Jembrana (Metrobali.com)-
Wacana pembangunan jembatan Selat Bali kembali mencuat .Ide pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Bali itu sebelumnya secara tegas ditolak warga dan beberapa elemen masyarakat Bali.
Penolakan senada juga disampaikan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan. Ketimbang membangun jembatan Selat Bali yang sarat kontroversi, Kembang lebih setuju dengan ide pembangunan dermaga eksekutif yang saat ini dirancang pihak ASDP. Rencananya PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang    akan membangun dermaga eksekutif di Pelabuhan Ketapang serta Pelabuhan Gilimanuk.
Menurutnya , kehadiran dermaga eksekutif akan memudahkan masyarakat, terutama memberikan akses terbaik bagi wisatawan yang hendak berwisata dari Bali maupun Jawa. Jalur penyeberangan memalui dermaga ini nanti dikhususkan untuk mobil dengan layanan premium, tidak bercampur dengan truk barang seperti sekarang.
Dengan begitu diyakini proses penyeberangan akan memangkas waktu jauh lebih cepat karena hanya membutuhkan 15 menit untuk menyeberang sehingga mampu mengurai kemacetan maupun antrian panjang.
“Saya apresiasi rencana ASDP terkait pembangunan dermaga eksekutif. Manfaatnya banyak, masyarakat ada pilihan, tidak perlu mengantre lama saat menyebrang. Waktu tempuh juga dipercepat hanya 15 menit. Ini juga memudahkan akses orang dan barang , termasuk mengembangkan  simpul ekonominya” jelas Kembang seusai bertemu dengan GM ASDP Ketapang , Fahmi Alweni, Selasa ( 21/1).
Lebih lanjut dikatakan  Kembang, kehadiran dermaga eksekutif otomatis akan memupus wacana  pembangunan jembatan Jawa-Bali yang kembali muncul. “Kalau menyeberang lewat kapal saja cukup dengan waktu 15 menit, jadi rencana jembatan Jawa Bali tidak diperlukan lagi. Masyarakat ada alternatif yang bisa dipilih agar lebih cepat menuju pulau Jawa begitupun sebaliknya” sambungnya.
Selain itu kata Kembang, dermaga eksekutif itu nanti juga sinergis dengan pembangunan jalan TOL  Denpasar – Gilimanuk. Gubernur Bali Wayan Koster menyebut setelah Bali Utara , selanjutnya jalan TOL  Denpasar – Gilimanuk masuk prioritas. Dirancang pada tahun 2021 nanti, mulai pembebasan lahan dengan melibatkan swasta. “Ketika Tol Trans Jawa nanti selesai tahun 2021 dilanjutkan Tol Denpasar – Gilimanuk, sehingga dermaga eksekutif ini akan sangat efektif” ucap Kembang.
Dikesempatan yang sama, GM  ASDP Indonesia Ferry  Ketapang, Fahmi Alweni mengatakan pembuatan dermaga eksekutif sejatinya program dari pemerintah pusat dibawah Kementerian Perhubungan dan kementerian BUMN yang ingin meningkatkan kualitas layanan penyeberangan. Untuk jalur penyeberangan Jawa Bali nanti selain dermaga khusus, juga  akan disiapkan kapal express melayani lintas penyeberangan Ketapang Gilimanuk. “Jadi kami selaku operator penyeberangan akan menyiapkan sarana itu. Pada tahap pertama, juni 2020 untuk dermaga eksekutif akan dibangun di pelabuhan Ketapang terlebih dahulu, selanjutnya direncanakan di Gilimanuk. Kita ingin memenuhi ekpektasi masyarakat akan penyeberangan yang lebih nyaman dan cepat” ujar Fahmi.
Rencana itu juga dianggap mendesak berkaca dari kenaikan arus penumpang selama Lebaran dan musim libur Natal dan Tahun Baru 2019 lalu. Dimana saat itu terjadi lonjakan penumpang dan logistik hingga 40 persen yang mengakibatkan antrean panjang di pelabuhan. Pembangunan dermaga khusus juga mengantisipasi progress pembangunan Tol Trans Jawa yang akan tersambung hingga Banyuwangi.
Ia meyakini dengan terselesaikannnya infrastruktur itu, akan mempercepat arus barang dan manusia utamanya kendaraan roda empat.  “Akan ada lonjakan trafik terutama  mobil, karena dengan terselesaikannya Tol Trans Jawa akan mempercepat waktu tempuh di jalan menuju pelabuhan. Kita antisipasi hal itu agar tidak terjadi antrean panjang saat masuk kapal” kata Fahmi.
Pewarta : Komang Tole
Editor : Hana Sutiawati