Karangasem ( Metrobali.com )-

Kebakaran hari ketiga di lereng timur Gunung Agung kini makin meluas. Bahkan sebaran titik api nampak sampai kebagian tenggara Gunung Agung. Tidak itu saja titik api tidak lagi mengerah ke atas (Puncak) namun sudah mengarah ke bawah ke pemukiman penduduk. Diantaranya adalah titik api yang ada di atas Dusun Kedampal, Datah, Abang, Karangasem.

Hal ini diakui Kadis Kehutanan Karangasem Ketut Mudita saat ditemui di Pos 1 Pananggulangan kebakaran di Jaba Pura Desa Kedampal, Minggu (2/9). Bahkan semalam titik api sempat muncul di Desa Lebih, Selat. Namun sekarang sudah mengecil. Dan titik api tersebut sekarang ini tengah di cek keberadaannya untuk mendapat penanganan. Sementara Minggu 2/9 tim gabungan yang terdiri dari basarnas, TNI, Polri, Gegana Brimob, Masyarakat kedampal, Mahasiswa dan para relawan kembali berusaha mengisolir titik api.

Tim gabungan berangkat agak siang. Mereka melakukan persiapan di Posko Sar Karangasem di Terminal Karang Sokong Subagan. Para relawan ini sempat mendapat brifing dari I Nyoman Sutrayana, pelaksana harian BPBD Karangasem yang juga kordinator penanganan kebakaran di lereng Gunung Agung. Para relawan di harapkan hanya untuk menjaga api agar tidak meluas, tidak berusaha untuk melakukan pemadaman. Sebab pemadaman secara manual sangat berbahaya. Karena titik api cukup besar dengan ketinggian sekitar 7 meter.

Dari penanganan hari pertama api cukup besar karena angin berembus sangat kencang. Petugas sendiri hanya berani mendekati titik api sampai 200 meter. “Itupun sudah sangat panas,” ujar Ngurah Arnawa, Kasi pencagagan BPBD Karangasem yang juga terjun langsung ke lapangan. Sementara tadi angin lebih bersahabat, namun demikian api kali ini mengarah ke bawah ke pemukiman penduduk.

Selaian itu api juga mengerah ke arah barat yakni Bebandem. Menurut salah satu relawan Andi Husain kebakaran paling parah terjadi pada ketinggian 2.400 meter. Lokasi ini sudah mencapai puncak vegetasi (adanya tumbuhan). Semua pohon di areal ini ludes terbakar. Sementara itu Minggu 2/9 sebanyak 181 orang relawan terlibat dalam penanggulangan kebakaran ini. Mereka terbagi dalam dua Pos, pos I di Jaba Pura Puseh Dusun Kedampal dan tim II di Pura Cemara kembar mendekati tiik api. Sementara relawan yang terjun langsung ke lereng Gunung Agung untuk melakukan pemadaman adalah sebanyak 118 orang.

Mereka ini terbagi menjadi 9 regu. Regu pertama terdiri dari 12 orang berangkat pukul 12.15 wita minggu siang. Selaian itu ada juga regu IV yang sebanyak 50 orang yang merupakan masyarakat Kedampal dibawah kordinator Wayan Sudiasa. Sementara para relawan pada hari minggu itu datang dari berbagai kalangan diantaranya dari Mapala, Bares juga ada 10 orang relawan dari Partai Keadilan Sejahtra, Denpasar. Juga ada relawan dari Agua yang datang dan ikut melakukan penanganan bersama sama relawan lainya.

Sementara itu Kapolres Karangasem AKBP Rudy Efendi dan Dandim 1623 Karangasem Letkol Aji Saka nampak stan bay di Pos satu untuk ikut memantau. Sementara itu untuk tidak meluasnya kebarakan Polhutan Pemkab Karangasem juga terlibat langsung bersama Camat Bebandam, Abang dan Kubu dalam penanganan. Bahkan sudah dilakukan pencegatan dibeberapa wilayah agar api tidak merambat. Diantaranya juga ada pemantauan di Tanah Aron, dekat tugu Perjuangan, Desa yeh Kori di dekat Pura Pasar Agung (Pasar Agung Danginan red), Sibetan. “Ada laporan kalau titik api mengara ke barat. namun masih jauh dengan jarak 2 sampai 3 km,” ujar Mudita.

Sementara di Kedampal jarak dengan pemukiman penduduk sudah mencapai 1,5 km. “Ini juga sudah di jaga jangan sampai merambat ke bawah. Sementara itu luas areal yang terbakar juga masih simpang siur. Namun menurut Mudita luasnya sekitar 200 hektar. Diantaranya di Pucung kubu seluas 60 hektar, batu Dawa kubu 20 haktar dan Kedampal 90 hektar. Semelam kebakaran terjadi sekitar 10 hektar. Namun demikian dari data lainya disebutkan kalau kebakaran telah mencapai 400 hektar lebih dengan sepertiga hutan di Gunung Agung telah habis terbakar.

Sementara itu pukul 16.00 wita sebagian relawan turun untuk berisitrahat. Minggu sore sekira pikul 17.00 wita beberapa petugas dari kodim dan Polres Karangasem naik ke titik api untuk melakukan pemantauan. Sementara itu menurut Mudita ini adalah kebakaran terparah sepanjang 30 tahun. Beberapa pohon besar di lereng tenggara dengan usia 30 tahun hagus terbakar. Kondisi ini dikhawatirkan akan mengganggu ekosisten dan keseimbangan alam. Sementara habitat beberapa binatang seperti kera juga sudah hangus terbakar. Sementara itu malam lalu Bupati Karangasem I Wayan Geredeg didampingi beberapa pejabat Karangasem melakukan persembahyangan di Pura pasar Agung. Sekaligus memanjatkan doa agar kebakaran segera bisa diatasi. SUS-MB