????????????????????????????????????

Peringatan Puputan Badung ke-109 untuk pertama kalinya dilaksanakan di lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung di Mangupura. Minggu (20/9).

Mangupura (Metrobali.com)-

 Peringatan Puputan Badung ke-109 untuk pertama kalinya dilaksanakan di lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung di Mangupura, Minggu (20/9). Apel Peringatan berjalan dengan khidmat dan tampak suasana apel sangat meriah dan semarak.
Selain dihadiri langsung oleh Penjabat Bupati Badung Ir. I Nyoman Harry Yudha Saka, MM selaku Inspektur Upacara, apel perdana ini juga dihadiri Ketua DPRD Badung yang diwakili I Made Sunarta berserta Anggota DPRD Badung, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Badung, Penglingsir Puri termasuk Angga Asta Puri dan LVRI Kab. Badung. Sementara dari jajaran Pemkab Badung selain Sekda Badung Kompyang R. Swandika juga turut hadir segenap Kepala SKPD yang masing-masing bersama istri. Sedangkan di barisan pasukan peserta apel terlihat pasukan TNI/Polri, PNS Pemkab. Badung serta para pelajar dan Drumband Bahana Bandana Praja Badung.
Penjabat Bupati Badung Harry Yudha Saka dalam sambutannya menekankan, bahwa peringatan puputan badung merupakan tonggak sejarah yang amat penting serta penuh makna. Terlebih memasuki peringatan ke-109 tahun 2015  ini, untuk pertama kalinya  dilaksanakan  di Mangupura serta di seluruh  kecamatan di kabupaten badung. Hal ini dimaksudkan dalam upaya membumikan spirit perjuangan yang dilandasi oleh rasa cinta tanah air, bangsa dan negara.
“Apel peringatan  kali  ini  hendaknya juga dapat dimaknai tidak hanya mencerminkan rasa bhakti kita kepada para pendahulu, tetapi sekaligus tanggung jawab kita sebagai generasi penerus untuk mengisi dan melanjutkan pembangunan bangsa, tentunya  dengan  menggelorakan  kembali nilai-nilai dan jiwa kepahlawanan para pejuang peristiawa heroik  puputan badung 109 tahun yang lalu,” jelasnya.
Dalam konteks kekinian, semangat pantang menyerah serta perjuangan dan pengabdian yang ditunjukkan  oleh para pejuang  terdahulu tersebut harus selalu menjadi inspirasi dan motivasi perjuangan menghadapi  musuh bersama  di era  sekarang ini. Berbagai permasalahan  sosial kemasyarakatan, seperti kemiskinan, kebodohan, dan keterbelakangan, serta tantangan globalisasi yang semakin kompleks, adalah tantangan dan musuh bersama di era kekinian.
Oleh karenanya, Pj. Bupati memandang bahwa  tema peringatan puputan badung tahun ini, yaitu; “ melalui peringatan puputan badung ke-109 tahun 2015, kita tingkatkan semangat pengabdian menuju masyarakat yang shanti dan jagadhita”, sangat relevan dalam upaya memantapkan rasa pengabdian tanpa pamrih kepada nusa dan bangsa dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat  di kabupaten badung.
Selanjutnya dalam konteks  pembangunan daerah, kehormatan tersebut antara lain ditunjukkan melalui semangat dan upaya inovasi  yang  terus menerus  diorientasikan untuk membangun masyarakat badung di berbagai bidang  kehidupan. Budaya prestasi dan budaya unggul harus terus dimantapkan guna terwujudnya pelayanan publik yang berkualitas di kabupaten badung. Untuk itu, Yudha Saka mengajak segenap jajaran di lingkungan pemkab badung untuk  menjadikan momentum peringatan puputan badung ini sebagai  inspirasi guna terus membangun budaya prestasi  di berbagai bidang dan sektor di kabupaten badung. 
            Pada kesempatan tersebut, Yudha Saka juga menyampaikan apresiasi yang mendalam atas keberhasilan Kontingen Kab. Badung sebagai juara umum Pekan Olahraga Provinsi Bali. Keberhasilan meraih supremasi tertingi di ajang Porprov Bali XII ini, sekaligus membuktikan bahwa spirit Puputan Badung telah menjadi inspirasi dan menggugah para atlit, pelatih dan offisial dibawah pembinaan Koni Badung untuk berjuang tanpa kenal lelah dan pantang pulang sebelum meraih prestasi.
Sehingga akhirnya terbukti Kontingen Badung berhasil mendulang emas Proprov sebanyak 143 medali emas. Bahkan meningkat 11 emas dibandingkan pada ajang Porprov 2013 tahun lalu di Denpasar. “Sekali lagi kami ingin tekankan bahwa budaya prestasi dan budaya perjuangan tanpa mengenal lelah ini adalah aktuliasai kongkrit semangat dan spirit puputan badung di era kekinian di kabupaten badung,” pungkasnya. RED-MB