Denpasar (Metrobali.com)-

Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) induk tahun 2014 Provinsi Bali direncanakan meningkat menjadi sebesar Rp3,7 triliun lebih.

Hal tersebut disampaikan Ketua Panja APBD, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bali Wayan Gunawan dalam Sidang Paripurna penetapan APBD 2014 di Denpasar, Senin (25/11).

Ia mengatakan Pendapatan Daerah Provinsi Bali masih didominasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB).

Dalam APBD Induk tahun 2014 direncanakan menjadi Rp3,7 triliun lebih, meningkat sebesar Rp98,07 miliar lebih atua 2,59 persen.

Gunawan menambahkan, tahun anggaran 2014, rencana target Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali sebesar Rp2,1 triliun lebih, meningkat sebesar Rp16,5 miliar lebih dari KUA dan PPAS tahun 2014.

Sedangkan dana perimbangan sebesar Rp1,02 triliun lebih, meningkatkan sebesar Rp81,5 miliar lebih atau 7,94 persen dari alokasi anggaran pada KUA dan PPAS tahun 2014. Begitu juga PAD yang sah Rp588,7 miliar lebih.

Selain itu kata Gunawan, penyesuaian dan otonomi Rp391,3 miliar lebih dan bantuan keuangan provinsi atau daerah lainnya sebesar Rp193,1 miliar lebih.

Menurut dia, belanja daerah dirancang sebesar Rp4,3 triliun lebih, meningkat sebesar Rp358, 6 miliar lebih atua 8,16 persen. Untuk belanja tidak langsung pada APBD Induk sebesar Rp2,9 triliun lebih, meningkat sebesar Rp172,06 miliar lebih atau 5,78 persen. Terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp899,9 miliar, meningkat 1,50 persen.

Sedangkan belanja subsidi sebesar Rp10 miliar, belanja hibah sebesar Rp685,9 persen. Sementara bagi hasil kepada kabupaten dan kota serta pemerintah desa sebesar Rp662,7 persen. Itu meningkat sebesar Rp7,2 miliar lebih.

Sementara Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya mengatakan dengan penetapan APBD induk tahun 2014 diharapkan program-program yang telah tersusun dapat berjalan sebagai mana mestinya.

“Soal dana pendidikan dalam APBD tersebut menjadi prioritas utama. Tujuannya di Bali adalah untuk menuntaskan wajib belajar dan para siswa mampu meraih prestasi yang lebih baik,” katanya.

Arjaya lebih lanjut mengatakan untuk bantuan keuangan kabupaten (BKK) sudah dilakukan pemerataan. Namun demikian ada juga bantuan lebih dari Provinsi Bali yang dinilai sangat penting ditindaklanjuti.

“Seperti membantu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng dan membantu membangun perbaikan jembatan,” katanya. AN-MB