Aparat keamanan tembakkan gas air mata

Massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di Jakarta, Jumat (4/11). Mereka menuntut penutasan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww/16.)
Jakarta (Metrobali.com)-
Aparat keamanan mulai menembakkan gas air mata ke arah ratusan demonstran unjuk rasa yang bertahan di depan Istana Merdeka dan Jalan Merdeka Barat, pada pukul 19.35 WIB, Jumat malam (4/11).

Belum diketahui apa pemicu aparat meletuskan gas air mata. Tetapi sebelum gas air mata diletuskan, tampak aparat mengamankan seorang yang diduga provokator yang mengenakan kaos hitam, demikian pantauan Antara.

Saat ini suasana di jalan depan Istana Negara mengarah ke Patung Kuda mulai ricuh. Aparat juga mulai menyemprotkan air dari water canon ke arah demonstran untuk membubarkan massa.

Sementara itu demonstran yang berada di samping Istana Merdeka yang datang dari arah Jalan Veteran masih tampak kondusif.

Aksi pembubaran oleh polisi itu sempat dilawan oleh massa dengan lemparan botol minuman dan potongan kayu yang dilemparkan ke arah polisi.

Massa yang terkena gas air mata bubar, bahkan efek gas air mata sempat dirasakan hingga jarak ratusan meter.

Di Jalan Abdul Muis, para demonstran menjauh ke arah kawasan Harmoni setelah ditembak gas air mata oleh aparat kepolisian.

Polisi juga membentuk barikade di Jalan Merdeka Barat.

Sementara itu, massa yang sudah mundur ke Patung Arjuna Wijaya (Patung Kuda), kembali menuju ke arah Istana Merdeka. Berdasarkan pantauan Antara, beberapa pengunjuk rasa sambil membawa potongan kayu.

Di lokasi tersebut beberapa orang terkena gas air mata yang diangkut menggunakan ambulans, terpantau ada belasan ambulans. Sejumlah orang masih berusaha mencari ambulans untuk membawa rekannya yang terkena gas air mata. Tidak ada aparat keamanan yang terpantau berjaga di lokasi tersebut. Ant