Ilustrasi-Politik Uang

Bulelleng, (Metrobali.com)-

Sungguh memiriskan hati melihat suasana masa tenang menjelang helatan Pemilu, 17 April 2019. Bagaimana tidak, pasalnya disaat memasuki masa tenang, Senin (15/4) terlihat aparat Desa Tigawasa, Kecamatqm Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali membagikan uang sebesar Rp 15 juta kepada 52 orang warga desa setempat di Kantor Desa Tigawasa.

Lho kok bisa, alasannya pembagian dana ini merupakan transportasi saat pemusatan latihan tari rejang renteng sebagai peserta HUT Kota Singaraja pada 30 Maret 2019 lalu yang sempat tertunda.

Pembagian uang kepada para ibu asal Desa Tigawasa ini, memunculkan keheranan dan pertanyaan sejumlah warga desa setempat, lantaran diduga kuat bernuansa politik uang dengan pola penggiringan massa untuk menggolkan calon tertentu.

Salah satu tokoh masyatakat Desa Tigawasa, Wayan Suyama menilai pembagian uang pada tahapan masa tenang Pemilu, perlu dipertanyakan. Mengingat, sumber dana yang dialokasikan untuk kegiatan seremony tersebut dianggarkan secara mendadak oleh pemerintah desa atas intruksi yang bersifat wajib dari Pemkab Bulel3ng.

”Semestinya, pembagian dana transportasi itu sudah dibagikan saat mereka berangkat sebagai peserta tari rejang renteng guna memeriahkan HUT Kota Singaraja pada 30 Maret 2019 lalu” ujarnya.

”Atau setelah helatan akbar pesta demokrasi Pemiliu, barulah dicairkan” imbuh Suyama.

Sementara itu, Sekretaris Desa Tigawasa mengungkapkan bahwa pembagian dana transportasi kepada masyarakat, dianggarkan melalui Alokasi Dana Desa (ADD) atas perintah Bupati Buleleng.

Pewarta : Gus Sadarsana