virus mers

Denpasar (Metrobali.com)-

PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Ngurah Rai akan memasang alat pendeteksi virus corona “Middle East Respiratory Syndrome” (Mers-CoV) sebagai antisipasi penyebaran virus yang dilaporkan terjadi di Arab Saudi itu.

“Dalam waktu dekat kami akan memasang alat pendeteksi. Kami tengah berkoordinasi dengan pihak Kesehatan Pelabuhan,” kata Co-General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, I Gusti Ngurah Ardita, di Denpasar, Rabu (7/5).

Menurut dia, pemasangan alat pendeteksi virus corona itu rencananya akan ditempatkan di Terminal Kedatangan Internasional sebagai pintu awal kedatangan penumpang dari sejumlah negara.

Pihaknya telah menyiapkan standar prosedur bersama dengan Kesehatan Pelabuhan apabila ada temuan penumpang yang terduga mengidap virus yang awalnya banyak ditemukan di negara Arab.

“Prosedur standar sudah ada oleh Kesehatan Pelabuhan. Kalau misalnya ada apakah nanti akan dikarantina atau kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut,” imbuhnya.

Namun ia belum bisa memastikan kapan alat pendeteksi itu akan diintegrasikan karena masih dalam koordinasi dengan pihak Kesehatan Pelabuhan. Ardita menyatakan bahwa pihaknya dalam waktu dekat segera memasang alat itu.

Dinas Kesehatan Provinsi Bali sebelumnya menyatakan bahwa satu orang pasien diduga mengidap virus corona Mers (Mers-CoV) berinisial AS (50) berjenis kelamin laki-laki dari Nusa Dua, Kabupaten Badung.

Pria itu kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah setelah sebelumnya sempat berkonsultasi di RSU Surya Husadha Denpasar.

“Kami mendapat laporan bahwa ada satu pasien yang terduga virus Mers-CoV yang dirujuk ke ruang isolasi RSUP Sanglah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, dr Ketut Suarjaya di Denpasar, Selasa (6/5).

Ia menyatakan bahwa pria itu mengeluh sesak, batuk dan panas badan yang mencapai 36 derajat celsius.

Kecurigaan mengarah ke Mers-CoV diketahui bahwa pasien tersebut sempat ke Arab Saudi untuk umrah.

Lebih lanjut Suarjaya menjelaskan bahwa di Pulau Dewata sendiri sebelumnya ada dua pasien terduga Mers-CoV yakni warga negara Arab Saudi dan pasien kedua warga Bali yang sempat umrah. Namun keduanya dinyatakan negatif mengidap penyakit itu. AN-MB