Denpasar (Metrobali.com)-

Pangkalan TNI Angkatan Udara Ngurah Rai tidak menambah personel dalam menghadapi kepadatan arus mudik di bandar udara internasional terbesar di Bali itu.

“Kami pandang jumlah personel yang ada saat ini sudah cukup dan juga sudah ada Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) juga di Bandara Ngurah Rai,” kata Komandan Lanud Ngurah Rai Kolonel (Pnb) Sugiharto Prapto Waluyo di Denpasar, Sabtu (3/8).

Meskipun tidak ada penambahan personel khusus, pihaknya sudah siap mengamankan bandara dalam suasana Idul Fitri 1434 Hijriah.

“Pengamanan Lebaran sudah sesuai dengan protap yang sudah berjalan, khususnya kami dari Lanud mempunyai peran untuk mendukung kegiatan pengamanan ini,” ujarnya di sela-sela penyelenggaraan diskusi terkait reklamasi Teluk Benoa, Kabupaten Badung, itu.

Sugiharto menambahkan bahwa pihaknya dalam pengamanan Idul Fitri bekerja sama dengan pihak manajemen bandara dan otoritas bandara.

Terkait dengan kondisi Bandara Ngurah Rai yang renovasinya belum rampung secara keseluruhan, pihaknya juga mengawasi para buruh proyek untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Sebelumnya pihak Polda Bali memprediksi puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 (4 Agustus 2013), sementara puncak arus balik terjadi pada H+5 (14 Agustus 2013).

Kecuali arus balik pemudik menggunakan angkutan udara diperkirakan pada Sabtu (17/8) atau H-8 setelah Idul Fitri.

Di sisi lain untuk pengamanan perairan Bali, Direktur Polair Polda Bali Komisaris Besar (Pol) Tubuh Musyaref mengatakan sebanyak 133 personel polair dikerahkan selama arus mudik dan arus balik Idul Fitri 1434 Hijriah.

Personel itu kerahkan untuk mengantisipasi terhadap adanya gangguan terorisme, kamtibmas dan gangguan perairan lainnya. Tiga pelabuhan yang dinilai paling rawan yakni Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, dan Celukan Bawang.