harbubnasDenpasar (Metrobali.com)-

Kesemrawutan kondisi lalu lintas terutama di kawasan perkotaan dan daerah tujuan wisata yang terjadi di Bali seringkali disebabkan banyaknya pemilik kendaraan yang tidak punya garase  sehingga membuat para pemilik kendaraan memarkir kendarannya di bahu jalan. Untuk itu keberadaan tempat parkir umum sangat diperlukan guna menghindari pemakaian bahu jalan yang menggangu kelancaran alur lalu lintas.  Demikian disampaikan Gubenru Bali Made Mangku Pastika  dalam kesempatan wawancara usai menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Perhubungan Nasional di Lapangan Astina Gianyar, Kamis (22/9). Ia menegaskan beberapa daerah di Bali terutama di kawasan perkotaan maupun wisata seperti di Kuta atau Ubud harus ditata dengan lebih komperehensif  untuk membrikan kenyamanan tidak hanya bagi wisatawan tapi masyarakat setempat juga. “Ya itu mereka punya kendaraan ga ada garase, jadi lebih baik buat parkir umum saja agar tidak parkir di bahu jalan,” bebernya.

Selain itu dia juga menyoroti angka kecelakaan yang terjadi di lautan. Untuk mencegah meningkatnya angka tersebut, orang nomor satu di Bali itu mengaku telah meminta otoritas perhubungan laut seperti Pelindo juga pihak Kementrian Perhubungan yang bertugas di pelabuhan untuk memeriksa secara seksama besaran muatan kapal. “Jadi saya minta mereka lebih sering cek jumlah muatan kapal, agar tidak melebihi karena itu yang paling sering menyebabkan kecelakaan,” tandasnya.

Sementara sebelumnya, Gubernur Pastika selaku Inspektur Upacara berkesempatan membacakan sambutan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi dalam upacara yang juga turut serta dihadiri oleh Bupati Gianyar Anak Agung Gde Agung Bharata, dan anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Gianyar. Dalam sambutannya pada upacara peringatan yang bertemakan “Melalui Harhubnas 2016, Kita Tingkatkan Kerja Nyata Untuk Mewujudkan Transportasi Yang Aman, Selamat dan Nyaman, Karya Sumadi berharap agar segenap SDM Perhubungan memperkuat kembali komitmen untuk memberikan kerja keras yang nyata di sektor transportasi. Mengingat perhubungan adalah sektor strategis sebagai urat nadi kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya dan juga pertahanan keamanan.

Lebih jauh, Ia juga menyatakan jika pihaknya di Kementrian Perhubungan terus berupaya meningkatkan aspek keselamatan dan keamanan serta meningkatkan kualitas pelayanan. Hal itu bisa dilihat dari upaya penguatan regulasi dan juga melalui penertiban berbagai kebijakan peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi, dan tentu saja tidak lupa disertai juga dengan peningkatan pengawasan dan penegakan peraturan secara konsisten. Sementara untuk menjaga konektivitas antar wilayah dan pulau, Kementrian telah melaksanakan pembangunan fisik sarana dan prasarana transportasi di sektor darat, laut dan udara. Hal itu sejalan dengan konsep Nawacita yang dicanangkan Presiden RI, Joko Widodo.

Di akhir sambutannya, Menteri Budi Karya Sumadi juga mengharapkan partisipasi dari kelompok BUMN, BUMD maupun swasta dalam membangun dan mengelola transportasi agar sesuai dengan tema perayaan pada pagi itu. Karena keterlibatan pihak-pihak tersebut juga diharapkan dapat mewujudkan efisiensi dan mendorong pemanfaatan secara optimal APBN, sehingga dapat digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Apel pada pagi itu diikuti para ASN di lingkungan Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi dari seluruh Bali serta dihadiri pula oleh Jajaran Kepala SKPD di Pemprov Bali. AD-MB