Bupati Badung AA Gde Agung

Mangupura (Metrobali.com)-

Bupati Badung Anak Agung Gde Agung telah mengintruksikan instansi terkait untuk menyiagakan personil dan alat berat di Kecamatan Petang. Hal ini sebagai langkah antisipasi terjadinya bencana yang sewaktu-waktu mungkin terjadi di tengah anomali cuaca. Hal itu diungkapkan Kabag Humas dan Protokol Setda Badung A.A. Gede Raka Yuda, Minggu (26/1) tadi pagi.

 

Raka Yuda mengungkapkan, anomali cuaca belakangan ini perlu diwaspadai. Apalagi kondisi cuaca seperti ini diprediksi masih berlangsung selama beberapa waktu ke depan. Maka dari itu, kebijakan menyiagakan personil dan alat berat di Kecamatan Petang tersebut diambil bupati sebagai langkah antisipasi serta memenuhi Respon Time secara cepat bila terjadi bencana. Apalagi mengingat Kecamatan Petang rawan bencana seperti tanah longsor, puting beliung dan pohon tumbang.
“Khususnya setelah mendengar penjelasan Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Badung yang menyebutkan bahwa kondisi tanah di Petang labil dan rawan longsor, Bapak Bupati langsung memerintahkan instansi terkait menyiagakan alat berat. Alat berat stand-by di Kantor UPT  atau Pos Dinas Pemadam Kebakaran di Petang sebagai upaya mitigasi bencana ” kata Raka Yuda.
Para petugas instansi terkait penanggulangan bencana seperti BPBD, Dinas Bina Marga dan Pengairan , Dinas Cipta Karya, serta Dinas Kebersihan dan Pertamanan, serta intansi teknis lainnya kata Raka Yuda, diminta bupati untuk bersiaga di Petang. Selain melakukan penanganan pascabencana yang terjadi beberapa hari lalu, para petugas juga diminta bersiaga di kawasan Petang. “Petang sementara ini menjadi prioritas mengingat kondisi cuaca masih mengkhawatirkan dan kondisi tanahnya labil,” kata Raka Yuda.

Sementara terkait bencana longsor di beberapa titik kawasan Petang beberapa hari lalu, Raka Yuda mengatakan Bupati Badungbdidampingi Sekda Badung langsung meninjau ke pura bejindi kaki Pucak Tedung, dari pertemuan dengan ara pemangku dan prajuru setempat dieroleh informasi bahwa bangunan yang rusak berat Padmasana, pengaruman, candi kurung dengan total kerugian akibat kerusakan bangunan akibat longsor di pura beji di Pucak Tedung, berkisar antara Rp 300 hingga 400 juta rupiah. Khusus kerusakan bangunan suci di Pura Pucak Tedung, Bupati Gde Agung telah meminta prajuru atau pangemong pura untuk nunas baos, meminta petunjuk, agar penanganan kerusakan di pura setempat bisa segera dilakukan. TAR-MB