img-20161218-wa0008

Badung, (Metrobali.com) –

Untuk kali ke-13. Lomba tanding ayam aduan atau disebut dengan sebutan “Cock Fighting Derby Continental” yang digelar di arena tajen Banjar Bersih Darmasaba. Kabupaten Badung Bali. Minggu (18/12/2016).

Sekitar 600 peserta yang datang dari berbagai daerah di Bali dan 300 lebih ayam aduan yang di perlombakan tampak antusias menikmati jalannya tradisi unik yang dirasa perlu dilestarikan.

Ketua Panitia lomba “Cock fighting Derby Continental” Agus Andika mengatakan, tradisi mebongbong merupakan warisan dari leluhur karena itu perlu dilestarikan, Maknanya, untuk menyalurkan aspirasi dan menyambung silahturahmi dengan berkumpul sambil membawa ayam aduan.

“Dulu leluhur kita untuk menyalurkan aspirasi selain di warung kopi, pasti dengan berkumpul sambil membawa ayam aduan atau saling bercerita hingga saling mendekatkan hubungan baik masyarakat Bali,” ujarnya di lokasi, Minggu (18/12/2016).

Agus juga menjelaskan bahwa lomba yang disebut “Cock Fighting Derby Continental” ini sudah pernah digelar di berbagai tempat di Bali seperti Gianyar, Denpasar, Klungkung dan hari ini yang digelar merupakan kali ke-13.

Dijelaskannya, bahwa pelaksanaan lomba tajen atau ayam aduan ini tanpa judi dan sifatnya menghidupkan kembali budaya dan tradisi mebongbong karena budaya tersebut sudah semakin pudar dengan adanya tajen yang dibarengi judi.

“Salah satu tujuan kegiatan ini adalah kita ingin mengangkat kembali tradisi mebongbong, dalam tadisi mebongbong itu bisa dijadikan ajang tukar pikiran atara sesama peternak atau pemilik ayam. tanpa diisi dengan judi, dan perbedaan mebongbong dengan tajen judi adalah mebongbong tidak ada taruhanya, kalau judi tajen ada taruhan uang,” imbuhnya

Agus juga menyampaikan yang mendasari digelarnya kegiatan ini adalah untuk mengangkat peternak ayam aduan karena ayam aduan ini ada pangsa pasarnya sendiri.

” Kalau kita benar-benar serius dan ada dukungan pemerintah dan ada bantuan segala macamnya kita bisa mengekspor ayam aduan ini ke negara lain yang melegalkan judi ayam, seperti Filipina dan negara lainnya,” jelasnya.

Menurutnya, ada dua katagori yang diperlombakan pertama dengan memakai timbangan.

“Kalau yang katagori kelas ringan itu beratnya 2,5 kilo gram dan untuk katagori kelasa berat itu diatas 2,5 kilo gram,” ujarnya

Selain itu untuk pemenang lomba, akan ditentukan melalui media sosial facebook, dan akan diunggah video mebongbong ini ke media sosial facebook.

“Video yang paling banyak mendapatkan likes akan menjadi pemenangnya, dan kedua katagori ini akan kami unggah ke media sosial masing-masing selam satu minggu. Mana yang mendapatkan likes paling banyak itulah yang menjadi juara.” pungkasnya. SIA-MB