Foto : Wakil Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara didampingi Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS), Ida Bagus Gede Sidharta Putra, saat meninjau pameran fotografi “memulyakan Bambu”, Minggu malam, (18/8) bertempat di Griya Santrian Hotel.

Denpasar (Metrobali.com)-

Sanur Village Festival (SVF) sebagai event tahunan masyarakat Sanur kembali di gelar di Tahun 2019 ini. Menginjak gelaran Event Tahun ke-14 dengan rangkaian perbaruan penciptaan event yang terus dilakukan dan selalu ditunggu-tunggu masyarakat publik dan wisatawan mancanegra. Dimana Pameran Foto menjadi salah satu program SVF yang tahun ini diikuti 31 fotographer diseluruh wilayah Bali dan dibuka secara resmi Wakil Walikota Denpasar, IGN. Jaya Negara, yang ditandai dengan pemotongan pita pada Minggu malam, (18/8) bertempat di Griya Santrian Hotel.

“Saya menyambut baik dan mengapresiasi pelaksanaan SVF yang tetap mengacu pada potensi wisata diwilayah sanur salah satunya lewat event pameran fotografi, apa lagi karya-karya hasil fotografi yang dipamerkan kali ini sangatlah kreatif dalam pengambilan sudut foto yang betemakan bambu, ini merupakan suatu keindahan didalam mengabadikan moment yang tepat didalam seni fotografi,” ujar Jaya Negara disela-sela kegiatan pameran.

Lebih lanjut Wawali Jaya Negara didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Dezire Mulyani dan Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS), Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan fotografi merupakan salah satu dari komponen Kota Kreatif yang telah berlangsung 14 tahun serangkaian dengan SVF. Pemerintah Kota Denpasar selalu memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi kreatifitas ini sebagai visualisasi imajinasi yang merupakan kreativitas dalam memadukan realitas dengan rasa seni sekaligus menjadi rekam jejak perjalanan seni budaya kita. Hasil kreativitas ini juga merupakan dokumentasi bersinerginya pertumbuhan ekonomi, teknologi, budaya, estetika, dan spiritualitas masyarakat kita.

Sehingga menurut Jaya Negara Pemkot Denpasar secara konsisten terus mendukung dan memfasilitasi proses penggalian, pengembangan dan pelestarian budaya yang ada didalam masyarakat itu sendiri guna mewujudkan Denpasar kota yang berwawasan budaya. Disamping itu Jaya Negara juga mengatakan seni fotografi dewasa ini seiring perkembangan teknologi terus mengalami perkembangan yang pesat. Karena para pecinta fotografi dituntut terus melakukan adaptasi sehingga perpaduan antara kreatifitas seni, dan teknologi dapat menghasilkan inovasi tidak saja sebagai rekam jejak budaya juga dapat menjadi ekonomi kreatif. “Selamat kepada para fotographer yang telah berpartisipasi dalam SVF lewat karya seni yang memfisualisasikan fungsi bambu dalam kehidupan budaya masyarakat Bali,” ujarnya.

Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) Ida Bagus Sidharta mengatakan SVF 2019 mengusung tema Darmaning Gesing (memuliakan bambu). Tema ini secara harfiah dapat diartikan sebagai kewajiban berbuat baik terhadap bambu. Sebab, bambu merupakan jenis tanaman yang paling banyak digunakan masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-hari.

“Bambu juga mengandung unsur penting bagi kehidupan masyarakat di Bali. Baik dari spiritual, membuat layang-layang, dan lain-lain. Hampir di setiap upacara keagamaan, bambu parti digunakan,” terangnya.

Dimana tahun ini pameran foto SVF diikuti 31 fotographer diseluruh wilayah Bali dengan mengangkat tema “Dhamaning Gesing”. Pameran foto akan diadakan di Griya Santrian dari seminggu sebelum event dimulai hingga seminggu setelah event selesai. Dan pelaksanaan SVF didukung penuh Pemkot Denpasar dengan pelaksanaan tahun ini akan digelar pada tanggal 21 sampai 25 Agustus 2015 di Kawasan Pantai Mertasari, Sanur Bali.

Sumber : Humas Pemkot Denpasar