Foto: Anggota DPR RI Dapil Bali Nyoman Parta (tengah) yang juga Ketua Dewan Pembina HUMKM P2HP Bali.

Denpasar (Metrobali.com)-

Anggota DPR RI Dapil Bali Nyoman Parta mengapresiasi berdiri dan terbentuknya Himpunan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pengolahan, Pemasaran Hasil Perikanan Bali (HUMKM P2HP Bali).

Diharapkan organisasi ini mampu membawa pelaku UMKM yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan mampu semakin meningkat daya saing dan naik kelas.

“Saya apresiasi telah ada organisasi diri. Ini langkah positif pelaku UMKM ini mau menghimpun diri. Kalau berjuang sendiri tidak akan maksimal,” kata Parta saat menghadiri Rapat Kerja Pengurus HUMKM P2HP Bali di Kantor ATLI (Asosiasi Tuna Longline Indonesia) Bali, Senin (23/12/2019).

Parta yang juga Ketua Dewan Pembina HUMKM P2HP Bali mengaku akan membantu dan mendukung penuh keberadaan organisasi ini demi meningkatkan kesejahteraan anggota dan berkontribusi perekonomian Bali secara lebih luas.

“Saya akan cari cantolan regulasinya agar jelas masuk segmen regulasi yang mana,” kata Parta lantas berharap dengan keberadaan HUMKM P2HP Bali ini ke depan banyak berkembang komunitas pelaku UMKM yang mengolah hasil laut.

Anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan, perindustrian, koperasi, UMKM dan BUMN ini pun siap memfasilitasi para anggota HUMKM P2HP Bali ini mengakses bantuan ke kementerian terkait maupun mengakses CSR (Corporate Social Responsibility) dari BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

“Banyak fasilitas dan bantuan dari APBN maupun CSR BUMN tapi pelaku UMKM ini tidak tersentuh bantuan. Banyak juga bantuan cold storage yang bisa diakses,” kata Politisi PDI Perjuangan asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar ini.

Parta menambahkan dirinya bersedia diajak bergabung mendampingi UMKM yang bergerak pengolahan dan pemasaran hasil perikanan ini sebab dirinya ingin memajukan dan membawa UMKM Bali naik kelas.

“Saya dengar UMKM di Bali jangankan naik kelas, masuk nominasi pun tidak. Jadi saya bersedia bersama-sama berjuang membawa UMKM Bali naik kelas,” imbuh mantan Anggota DPRD Bali tiga periode ini.

Parta menambahkan banyak produk UMKM dari produk hasil laut namun belum dikelola dan dipasarkan secara optimal.

“Seluruh Bali dikelilingi laut tapi produk olahan  hasil  laut tidak optimal.  Apakah kendalanya, apakah di teknologi, pemasaran, permodalan atau lainnya, itu harus kita cari tahu,” ungkap Parta.

Ia juga berharap pemerintah lebih mampu mengemas pelatihan UMKM yang lebih tepat sasaran. “Selama ini pelatihan itu-itu saja. Satu pelaku UMKM bisa ikut pelatihan yang sama empat sampai lima kali. Ini tidak boleh terjadi lagi tahun depan,” tegas Parta.

Ia berharap pelatihan UMKM dikemas  bersifat khusus, tidak boleh digabung antara orang awam dengan UMKM yang sudah berjalan.

“Misalnya pelatihan untuk pelaku UMKM olahan laut digabung dengan tenun, arak Bali, uang kepeng. Ini kan tidak pernah nyambung,” tandas Parta.

Ketua Himpunan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pengolahan, Pemasaran Hasil Perikanan Bali (HUMKM P2HP Bali) Ketut Adil Darmayasa mengatakan organisasi ini baru lahir. Hingga saat ini sudah memiliki 80 anggota atau pelaku usaha yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

Organisasi ini dibentuk 6 Desember 2019 dan pengurus lengkap terbentuk pada 15 Desember 2019. “Karenanya kami meminta pembinaan dan arahan,” kata Ketut Adil.

Kehadiran organisasi ini membawa anggotanya pelaku UMKM yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan agar bisa naik kelas

“Kami ingin UMKM naik kelas  dan himpunan tingkatkan produksi antar anggota, tingkatkan kualitas produksi sehingga punya daya saing global. Bahkan kami bermimpi bisa menggarap pasar ekspor,” pungkas Ketut Adil. (dan)