Paulus Yohanes Sumino

Jakarta (Metrobali.com)-

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Paulus Yohanes Sumino mengusulkan kebijakan kementerian luar negeri Indonesia ke depan harus lebih mengarah ke diplomasi ekonomi sehingga kedubes RI di luar bisa menjadi ujung tombak pemasaran dan mencari peluang-peluang ekonomi.

“Kebijakan politik luar negeri kita yang –bebas aktif–itu nuansanya politik, sekarang harusnya diplomasi kita bukan, diplomasi politik lagi. Diplomasi politik itu harusnya sudah selesai soal politik, sekarang diplomasi ekonomi,” kata anggota DPD RI Paulus Yohanes Sumino dalam diskusi di Senayan Jakarta, Kamis (28/8).

Dialog Kenegaraan DPD RI “Tantangan Pemerintahan Jokowi-JK” menghadirkan narasumber; Dr Ir Arya Hadi Dharmawan, MScAgr [Ketua Bidang Politik Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan IPB Arya Hadi Dharmawan, Ketua Departemen Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara Tirta Nugraha Mursitama, dosen hukum pidana Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) Gandjar Laksmana dan senator asal Papua, mantan Ketua Panitia Khusus RUU Otonomi Khusus Papua Komite I DPD RI Paulus Yohanes Sumino Lebih lanjut Sumino menjelaskan hal itu juga sejalan dengan visi misi Jokowi-JK yang menginginkan kedubes RI aktif menjadi pemasar bagi produk-produk dan peluang ekonomi Indonesia.

“Kedepan Dubes-dubes kita harus mempresentasikan apa peluang-peluang yang ada di luar negeri kepada para pengusaha kita atau Kadin sehingga ada negara hadir dalam merebut pasar,” kata Sumino.

Sumino menceritakan banyaknya orang Indonesia yang bisa sukses berbisnis di negara lain namun harus berjuang sendiri sama sekali tanpa peran negara.

Sementara Tirta Nugraha menjelaskan bahwa jika tidak bisa ide-ide yang inovatif dijalankan melalui struktur, ada penanganan yang biasa-biasa saja.

“Harus ada perubahan struktur kabinet, saya usulkan restrukturisasi, misalnya ada lembaga baru yang khusus mengurusi hubungan luar negeri. Atau ada penggabungan antara Menteri Luar Negeri dan perdagangan,” kata Tirta.

Menurut Tirta penggabungan itu akan membantu dalam penetrasi pasar. AN-MB