Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar

Denpasar (Metrobali.com)-

Pariwisata selalu membutuhkan promosi namun sayangnya anggaran untuk promosi pariwisata tahun 2014 ini dipangkas sekitar 11 persen. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar mengatakan, porsi anggaran promosi pariwisata menurun dibandingkan dengan tahun 2013 lalu sekitar Rp666 miliar, dan saat ini tahun 2014 ini hanya Rp600 miliar. dipangkasnya anggaran promosi pariwisata karena perolehan dana APBN juga mengalami penurunan sehingga dana untuk promosi pariwisata pun dipotong.

“Ya anggaran promosi pariwisata kali ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu, dipangkasnya ini karena dana APBN tidak setinggi tahun lalu, akibatnya berimbas ke promosi pariwisata,”terangnya pada diskusi selasa pariwisata di Bali Tourism Board di Renon, Denpasar, Selasa (15/7).

Imbuhnya, padahal promosi itu sangat dibutuhkan oleh pariwisata meskipun saat ini Indonesia sudah terkenal dimata dunia, tujuan dari promosi adalah mengingatkan kepada masyarakat akan destinasi pariwisata itu sendiri.

Seperti halnya produk minuman, dari perusahaannya selalu mengiklankan produknya agar konsumen tidak lupa bahwa produk itu masih ada. “Produk minuman itu tidak ada bedanya dengan produk pariwisata yang kami miliki ini, destinasi wisata ini juga perlu promosi terus. tempat wisata jangan sampai ditinggalkan oleh para wisatawan akibat tidak dipromosikan, atau sudah terlupakan,”jelasnya.
Sambungnya, promosi tidak hanya dilakukan di luar negeri saja, tetapi juga dilakukan dalam negeri. Supaya masyarakat Indonesia tidak hanya melancong keluar negeri, namun mereka juga mengunjungi destinasi wisata di dalam negeri. Saat ini saingan pariwisata Indonesia adalah dari negara Tailand yang bersaing di dunia budayanya dan kulinernya, sedangkan Singapura bersaing di bidang Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE).

Pihak Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sudah bekerjasama dengan pihak swasta untuk melakukan promosi pariwisata. Pihak pemerintah dan swasta harus bersinergi untuk memajukan industri pariwisata. “Pemerintah dan pihak swasta perlu adanya integrasi, pasalnya selama ini pemerintah menerima pajak dari pihak swasta sehingga, pemerintah harus mendorong pihak swasta,”terangnya.

Sapta menjelaskan, pada dasarnya pariwisata membutuhkan promosi secara continue, baik secara langsung atau pun tidak langsung, seperti menggunakan media sosial, mulai dari facebook, twitter dan media sosial lainnya. SIA-MB