Fuad Basya

Jakarta (Metrobali.com)-

TNI akan menggelar peringatan HUT Ke-69 secara besar-besaran di Dermaga Ujung Surabaya, Jawa Timur pada 7 Oktober 2014 dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp20 miliar.

“Biaya operasional Rp20 miliar. Anggaran pasti dari negara,” kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya di Pusat Penerangan Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (17/9).

Menurut Fuad, biaya tersebut belum mencakup alutsista yang akan digunakan TNI, baik Angkatan Darat, Angkatan Udara maupun Angkatan Laut saat demonstrasi, seperti ada salah satu peluru dari alutsista yang sekali ditembakkan membutuhkan biaya operasional yang cukup mahal.

“Itu pun tidak termasuk biaya operasional yang telah ia sebutkan sebelumnya,” kata Fuad.

Ada berbagai demonstrasi yang akan dipamerkan TNI baik dari AU, AL, dan AD, mulai dari demonstrasi serangan-serangan udara langsung yang sasarannya ditembakkan di laut. Juga akan ada tank-tank penembakan di laut dan operasi lintas udara di Madura yang dapat disaksikan dari ujung dermaga.

“Ada kegiatan terjun statik di laut oleh AL. Pembebasan sandera di laut, bela diri militer di atas tank. Mereka nanti berkelahi di laut. (Demonstrasi) akan ditutup oleh Jupiter Acrobatic Team,” katanya.

Berbagai alutsista akan dipamerkan dalam perayaan HUT TNI nanti. Mulai dari pesawat tempur F-16, tank leopard, panser Anoa dan lain-lain. TNI total akan menerjunkan 205 pesawat dalam acara ini, 139 di antaranya milik TNI AU.

“Sekitar 18 ribu personel akan dilibatkan, baik yang upacara maupun yang ikut demonstrasi. Selain mengakhiri restra utama, peringatan HUT TNI secara besar-besaran ini sebagai kado untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kita melepas beliau sehingga beliau ada kepuasan selama 10 tahun memimpin, ‘TNI selama saya sudah dibangun sampai di sini’. Ini kado untuk beliau,” kata Kapuspen TNI.

Fuad menjelaskan alasan digelarnya HUT TNI di Surabaya, bahwa karena tempat tersebut dapat memenuhi kebutuhan demonstrasi dari AU, AL, dan AD.

“Supaya manuver laut, udara, dan darat bebas. Semua dapat dilihat. Tempat itu yang paling signifikan. Panglima TNI ingin menampilkan secara optimal tiga angkatan. Jika di Halim nanti laut tidak kelihatan. Kalau Soekarno-Hatta bisa terkendala aktivitas nanti. Tanjung Priok juga bisa mati kegiatannya. Jika di Dermaga Ujung ada (Bandara) Juanda, Iswahjudi dan Abdul Rahman Saleh,” jelas Fuad.

Ia berharap dengan ditampilkannya demonstrasi-demonstrasi dari TNI, kepercayaan masyarakat terhadap TNI dapat semakin tinggi.

“Harapannya kepada masyarakat menyaksikan semua sehingga dapat percaya pada TNI siap mengamankan negara ini. Selain itu, masyarakat bersama TNI membantu kegiatan pemerintah sehingga negara maju. Panglima pernah bilang bersama rakyat TNI kuat,” katanya. AN-MB