Denpasar (Metrobali.com)-

Denyut nadi kehidupan industri musik mebasa Bali memang tak kunjung membaik, karena maraknya aksi pembajakan. Tapi seakan tak pernah menyurutkan semangat Oka Swetanaya, selaku produser sekaligus pemilik Aneka Record untuk merilis aneka album dari artis Bali.

Pasalnya, belum lama ini, dia bahkan kembali nekat untuk meluncurkan produksi album terbarunya berupa aneka hits mebasa Bali dari artis Bali seperti Song Brerong dari Anak Agung Raka Sidan, dan Puber Kedua dari Yong Sagita.

Oka Aneka – begitu dia akrab disapa, kepada koran ini mengatakan bahwa semangatnya dalam merilis album dari artis Bali tidak sekadar untuk mencari keuntungan semata, tapi justru bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan.

Baginya, album aneka hits artis Bali yang dirilisnya sebagai media edukasi bagi khalayak publik, masyarakat luas terutama kalangan generasi muda khususnya para pelajar, agar semakin cinta dengan seni budaya adiluhung yang berbasis kearifan lokal khas Bali.

Menurutnya, banyak peran moral dan sosial budaya yang terbesit dalam album artis Bali tersebut yang bernilai edukatif dan bersifat kritikan positif, menuju perubahan berpikir kritis dalam mencetak karakter bangsa yang berbudaya dan berkeadaban.

Sebut saja, katanya, album Song Brerong dari AA. Raka Sidan dalam lagunya Nyama Peturu Bali, misalnya. Di mana lagu ini menyentil tentang “perang saudara” krama Bali dalam desa pekraman karena persoalan berdalih kepentingan hukum adat, seperti konflik tapal batas (batas desa), pemekaran desa ataupun tempat suci (Pura,-red), konflik antarbanjar ataupun antardesa, dan lainnya.

Begitu juga, dengan lagu berjudul Buduh Online, yang menyindir tentang perilaku masyarakat terhadap kecanduan facebook-an, ataupun blackbarry-an. Dan, ada juga lagu berjudul Song Brerong, yang mengkritisi tentang perilaku selingkuh yang kini semakin lumrah dalam kehidupan masyarakat. “Jadi saya nekat merilis album artis Bali semata sebagai bentuk kepedulian terhadap dunia pendidikan terutama mata pelajaran berbasis muatan lokal khas Bali,” tegasnya.

Lebih jauh, AA Raka Sidan, mengakui sebagai penyanyi Bali dirinya tidak terlalu pasang target dalam meliris album. Yang terpenting adalah tetap dapat berkarya. Sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya pelestarian seni budaya bangsa, terutama musik mebasa Bali. Selain itu, sebagai upaya penyadaran bagi khalayak publik, demi kehidupan yang lebih baik, menyejahterakan, bermartabat dan berbudaya.(ija)