Seorang warga Banjar Tegal Badeng, Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Kadek Suryawan (45), Rabu (4/12)
Jembrana (Metrobali.com)
Seorang warga Banjar Tegal Badeng, Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Kadek Suryawan (45), Rabu (4/12) membongkar sumur tua miliknya.
Pembongkaran dilakukan dengan menggunakan alat berat. Pasalnya sumur tua itu sudah ditutup dengan beton dan diatasnya dibangun rumah.
Pada kedalaman sekitar 8 hingga 10 meter ditemukan serpihan tulang belulang manusia yang diduga korban G30S tahun 1965.
Kadek Suryawan mengatakan pembongkaran sumur berawal dari keluarganya yang sering mengalami kejadian janggal diluar nalar dan sakit serta merosotnya perekonomian keluar. Bahkan beberapa hari lalu anaknya mengalami kesurupan.
“Ketika kesurupan itu anak saya minta supaya sumurnya dibongkar karena di dalamya ada tulang manusia. Tulang-tulangnya diminta diangkat dan diupacarai” terang Suryawan, Rabu (4/12).
Almarhum ayahnya (Ketut Sangga) semasa hidup sebenarnya sudah tahu, namun tetap bersikukuh tidak mau membongkar sumur, bahkan tahun 2003 diatasnya di bangun rumah. “Sampai jatuh sakit, ayah saya tetap tidak percaya. Katanya sumurnya sudah bersih” ujarnya.
Ia bersama keluarga lainnya kemudian memberanikan diri meminta petunjuk (Mesuugan) kepada orang pintar setelah ayahnya meninggal. Ayahnya (Ketut Sangga) meninggal dunia enam bulan lalu. “Dari mesuugan itu akhirnya diperbolehkan membongkar sumur. Almarhum nunas iwang (minta maaf) dan mengaku kesisipan” imbuh Nengah Asih.
Setelah terkumpul, tulang belulang tersebut rencananya akan diupacarai dengan harapan agar keluarganya tidak lagi mengalami kejadian aneh atau musibah.
Sementara itu Ketut Suara (80), kerabat Suryawan mengatakan bahwa di halaman rumah Suryawan dulunya memang ada sumur. Sewaktu zaman G30S dulu, sumur itu pernah digunakan untuk mengubur korban dari keganasan PKI. Bahkan dua orang yang menjadi korban merupakan saudaranya (misanan).
Saat pembongkaran sumur Tim inafis Polres Jembrana juga ada d lokasi. (Komang Tole)