Santa Rosa, California (Metrobali.com) –

Seorang anak lelaki 13 tahun di California tewas ditembak oleh wakil sherif setempat yang menyangka senjata mainan yang dibawanya adalah senjata betulan.

Insiden tersebut terjadi di wilayah utara California, Santa Rosa, Selasa (22/10), sehari setelah seorang anak lelaki 12 tahun menembak mati gurunya di sekolah menengah di Nevada dan kemudian menggunakan pistol itu untuk bunuh diri.

Meski pihak berwenang menolak menyebutkan identitas anak yang tewas dalam insiden di California itu, ayah korban Rodrigo Lopez mengungkapkan bahwa korban tersebut adalah anaknya Andy Lopez (13) yang tengah berjalan menuju rumah temannya dengan membawa pistol mainan yang tertinggal di rumah keluarga itu akhir pekan lalu.

Senjata pellet itu biasanya dimainkan dengan cara dipompa untuk menembakkan pelet atau peluru mainan kecil dan terkadang dibuat mirip senapan serbu.

“Apa yang mereka lakukan terhadap anak saya itu tidak benar,” kata Rodrigo Lopez yang duduk ditemani sahabat dan keluarga pada Rabu, diluar Balaikota Santa Rosa dalam protes atas kematian Andy.

Teman korban Luis Diaz (13) yang mengenakan kaos bergambar foto hitam putih Andy mengatakan ia menunggu dengan sia-sia sahabat baiknya itu datang usai sekolah pada Selasa, tanpa ia menyadari bahwa Andy tertembak.

Kantor sherif Sonoma County membenarkan penembakan itu namun menolak menjawab pertanyaan seputar insiden tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, pihak kantor sherif mengatakan bahwa wakil sherif telah menembak dan menewaskan “seorang lelaki tak dikenal” yang membawa replika senjata serbu.

Pernyataan itu tidak menyebutkan bahwa si korban adalah seorang anak-anak.

Saat ditanya mengenai insiden tersebut, kantor pengurusan mayat menyatakan tidak bisa menyebutkan nama korban karena ia adalah seorang anak-anak.

Di lokasi tewasnya Andy yang berumput tinggi, seorang warga Cathy Lavarca meletakkan karangan bunga di sebuah altar dadakan dengan lilin-lilin.

“Seluruh kota terluka,” kata Lavarca yang menlihat sejumlah warga membeli bunga di pasar pada Rabu pagi. “Hatiku terluka untuk orang-orang ini.” Sementara warga setempat meletakkan bunga di lokasi itu, petugas penyelidik menyisir kawasan berumput tinggi tersebut. Namun mereka tidak mengatakan apa yang tengah mereka cari.

Menurut penuturan keluarga dan sahabat, Andy adalah sosok anak yang penuh humor dan suka menggoda kakak sahabatnya Luis, Ana. Ia juga pandai bermain saksofon, bermain basket dan tinju.

Namun ia juga memiliki beberapa masalah. Menurut ayahnya, ia dikeluarkan dari sekolah menengah Lawrence Cook di Santa Rosa “karena masalah kecil.” Pada Selasa, Andy dihukum dan disuruh pulang awal dari sekolah barunya gara-gara terlalu lama bermain di sebuah kedai lokal saat istirahat sekolah.

Siang harinya, Andy mengambil senjata mainan yang ditinggalkan oleh temannya, dan berencana pergi ke rumah sahabatnya Luis. Namun sampai petang Andy tidak juga pulang ke rumah sehingga keluarga menelpon keluarga Diaz dan mendapati bahwa Andy hari itu tidak datang ke rumah mereka.

Rodrigo Lopez mengatakan, ia kemudian keluar rumah. Saat itu ia melihat polisi dan keributan, namun tidak menyadari bahwa tubuh yang tergeletak tak bergerak di tanah adalah anaknya.

Pihak kantor sherif mengatakan petugas yang terlibat dalam insiden itu tengah berpatroli di Santa Rosa, sekitar 90 km utara San Fransisco pada Selasa siang saat mereka melihat seseorang yang tampak membawa senjata.

“Dua petugas itu berulangkali memerintahkan korban untuk meletakkan senjata dan beberapa saat setelah itu mereka memuntahkan tembakan dan beberapa kali mengenai korban,” katanya. “Korban roboh ke tanah dan menimpa senjata yang dibawanya.” Setelah mengamankan lokasi, petugas tersebut baru menyadari bahwa senjata itu hanyalah mainan, kata pernyataan tersebut. Mereka juga menemukan pistol plastik.

Petugas yang terlibat dalam insiden tersebut sudah dikenai sanksi administratif dan insiden itu tengah diselidiki oleh kepolisian Santa Rosa serta badan penegak hukum terkait. (Ant/Reuters)