Foto: Gubernur Bali Wayan Koster (Koster Bali Satu-KBS) -Agung Manik Danendra AMD.

Denpasar (Metrobali.com)-

“UMKM dan Tourism adalah sektor yang harus dibenahi pemerintah dan semua stake holder untuk menggulirkan ekonomi. Ini adalah pilihan strategis yang jelas memiliki economic impact pada tiap tahapannya,” ujar AMD, Kamis (24/12/2020) saat media menanyakan opini tentang Bangkit Ekonomi Bali yang dicetuskan oleh pemilik nama lengkap Dr. Anak Agung Ngurah Manik Danendra, S.H..M.H.,M.Kn.,yang dikenal kritis serta banyak menelorkan ide ide baru dalam pengembangan UMKM menuju arah digitalisasi global. Ide yang langsung dieksekusi oleh seorang AMD Agung Manik Danendra.

“Sederhananya begini, RoadMap Global adalah Digitalisasi Global Business. Jadi RoadMap potential sector kita harus sesuai karena Bali adalah Tourism Destination sekaligus Artwork Centrum, pusat budaya dan sumber inspirasi,” lanjut AMD.

Lebih lanjut AMD memaparkan konsep pemikirannya dalam suatu bentuk narasi sederhana. “Saya menggunakan logika berfikir saya dan melihat trend dalam spectrum local, domestic dan global. Jadi saya melihat ada interaksi hubungan yang alamiah dalam kondisi saat ini. Sederhananya adalah bahwa tidak ada yang baru, yang terjadi adalah pembaruan dan repetisi,” ujar AMD.

BACA JUGA: AMD : Potensi Ekonomi Digital menjadi Kunci BEB – Bangkit Ekonomi Bali 2021, Gubernur Koster Berharap Kepala Daerah Memahami Ekosistem Perekonomian di Bali

“Benang Merahnya, karena saya suka Merah maka saya istilahkan Benang Merah yang secara harafiah juga memiliki makna yang jelas adalah bahwa UMKM merupakan penggerak ekonomi lokal, domestic yang memiliki scalability global. Dan Tourism adalah sektor ekonomi berskala global Yang memiliki economic impact dan Integrated dengan UMKM dilihat dari Bali sebagai destinasi”, papar AMD menjelaskan pemikirannya.

“Nah, Bali memiliki kapasitas tersebut, sebagai Destinasi dan Sebagai Pelaku UMKM, jadi boldline nya cukup jelas bahwa Kita harus melihat ini sebagai potensi, tantangan dan Peluang in a package”, jelas AMD.

Untuk merambah ke ranah global, strategi yang mungkin bisa diadopsi adalah strategi inovasi dengan menggunakan teknologi, pendekatan-pendekatan big data, dan melibatkan digitalisasi untuk melakukan pendekatan kekinian untuk memetakan baik dari segi potensi maupun penguatan dan memastikan para pelaku sektor pariwisata, UMKM ekonomi kreatif bisa bertahan.

“Bukan hanya survive but also thrive,” ungkap AMD menyitir statement dari Menparekraft Sandiaga Uno yang ternyata telah diaplikasikan dalam aplikasi besutan AMD.Camp yang mampu memetakan lokasi Dan potensi UMKM di Bali sekaligus sebagai Portal Gateway UMKM ke bisnis global.

BACA JUGA: Pandangan AMD terhadap Enam Menteri Baru Jokowi, 2021 Harapan Baru Percepatan Bangkit Ekonomi

“Mungkin anda masih ingat saat peluncuran AMD.Express pada 10 November 2020, jelas saya sampaikan bahwa AMD.Express dan apps yang kami bangun adalah untuk membangun Big Data, Database UMKM, Pemetaan Potensi, Edukasi Digital sekaligus membuka peluang global secara digital, itu pemikiran yang sudah kita bangun dan bisa diunduh di PlayStore,” ujar AMD mengingatkan.

“Saya hanya ingin melakukan hal yang nyata bagi Bali dan UMKM tapi memiliki impact radiance dalam skala nasional dan international,” lanjut AMD yang sejalan pula dengan pemikiran Gubernur Bali Wayan Koster (Koster Bali Satu-KBS) yang membangun spirit Bali secara lokal menuju ranah global.

“Saya ingin membangun lebih banyak lagi, dari Bali untuk membawa UMKM dan Bali ke kancah global”,  ungkap AMD menyampaikan rencana lanjutan Yang ingin membangun aplikasi Bursa Barter dan jual beli untuk skala local Bali dan Radio Digital dengan visi membawa Bali ke ranah global.

BACA JUGA: BACA JUGA: Kolom Mingguan AMD Creating Tomorrow Today: IAMDIBALI Hadir dengan Konsep Konvensional Flow Matter – Digitalisasi

Sebelum lupa, kata AMD, perhatikan bahwa dalam kondisi saat ini strategi adaptasi sangat diperlukan, terutama adaptasi kebiasaan baru yang mendahulukan kesehatan dan keselamatan yang merupakan necessary point, di setiap destinasi pariwisata dan setiap lini ekonomi kreatif. Jadi pastilan bahwa  Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) adalah wajib, mutlak dan perlu, hasil adaptasi inilah yang menjadikan digitalisasi sebagai potensi besar yang efektif dan efisien.

“Dan terakhir tentunya kolaborasi. Saya ingin membangun kolaborasi dengan seluruh stake holder dan merumuskan solusi terbaik. Dan saya sangat sepakat dengan semangat KBS Koster Bali Satu yang adalah Gubernur Bali saat ini yang secara strategis ternyata pada tahap sekarang ini justru membuka cakrawala dan peluang untuk bersinergi dan memulai 2021 dengan semangat baru,” papar AMD.

“Tentunya juga sinergi ini melibatkan kolaborasi dengan semua pihak, Pemerintah dan seluruh stake holder dan komunitas serta seluruh asosiasi yang tergabung,” kata AMD menutup pembicaraan pagi ini sembari menegaskan dukungannya pada kebijakan Gubernur Bali yang mengedepankan esensi Kesehatan Dan Keselamatan untuk kepentingan Bali sebagai destinasi.

BACA JUGA: Woow Ajaib!!! AMD Launching Platform Digital IAMDIBALI dan AMD.Cards pada 12.12.2020, UMKM Go Internasional

Jurnalis Metro Bali menegaskan pertanyaan sekitar kebijakan Gubernur Bali yang non Populis di akhir 2020. Seperti diketahui pemerintah resmi memberlakukan wajib tes swab PCR bagi pelaku perjalanan udara yang mau pergi ke Bali. Langkah ini diambil menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru 2021. Penumpang pesawat terbang wajib menunjukkan surat keterangan negatif Covid-19 melalui hasil uji tes swab PCR paling lama 2 x 24 jam sebelum keberangkatan ke Bali.

Poin ini jadi salah satu kebijakan dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 2021 tahun 2020 pada 15 Desember 2020. Selain itu, para pelaku perjalanan juga harus mengisi e- HAC Indonesia. Kebijakan ini berlaku mulai 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2020.

Saat ditanya apakah AMD mendukung Kebijakan Gubernur Bali yang tertuang dalam SE tersebut, AMD menjawab tegas. “Iya lah, saya mendukung kebijakan yang terstruktur dan jelas seperti yang disampaikan oleh Pak KBS. Keputusan pastilah harus tepat bagi kepentingan semua pihak, “ujar AMD.

“Memang saya akui ada pihak yang merasa dirugikan karena pembatalan dan sebagainya. Tapi sekali lagi, pertimbangannya adalah esensi Kesehatan dan Keselamatan. Jadi ada kepentingan yang lebih besar di masa depan yang harus diperjuangkan. Kita harus menyadari point ini, jadi mari kita bersinergi,” ajak AMD mengundang sinergi para pihak demi Bali di masa depan. (dan)