karya-karya komunitas pavana
Denpasar (Metrobali.com)-

Sekumpulan seniman muda yang tergabung dalam “Pavana Collective” menampilkan seni kolaborasi bertajuk “Amavasya” di Taman Baca, Jl. Sedap Malam No. 234, Kesiman, Denpasar Timur. Acara digelar bertepatan dengan bulan mati (tilem) pada Sabtu, 18 April 2015, jam 19.00 Wita.

Lima belas hari setelah bulan Purnama dianggap sebagai salah satu tanggal penting dalam kalender Bali. Malam tersebut adalah malam tergelap dalam siklus 30 hari, seakan bumi dilahap oleh gelapnya langit tanpa cahaya bulan. Umat Hindu Bali menyebut hari tersebut dengan nama Tilem, dan dalam Bahasa Sanskerta Tilem disebut Amavasya.

Tepat pada hari Sabtu, 18 April 2015 adalah penanggalan Tilem pada kalender Hindu Bali. Pavana berupaya untuk menjadikan hari tersebut sebagai malam apresiasi komunitas seni mereka dan para pelaku seni lainnya yang ikut berpartisipasi. Amavasya merupakan kolaborasi experimental dalam seni visual, musik, serta seni tari. Dalam acara ini, Pavana berkeinginan menjadikan tiga element tersebut sebagai suatu kesatuan yang utuh.

Pavana Collective adalah sebuah komunitas kesenian yang terdiri dari sekelompok generasi muda dengan rasa apresiasi yang tinggi terhadap berbagai jenis seni. Mereka berupaya memperluas segala kemungkinan dalam membuat suatu karya, khususnya dalam bidang seni lukis, illustrasi, installation, photography & videography, motion graphic, serta desain art.

Anggota Pavana terdiri dari Ariwiratma, Andre Yoga, Ida Bagus Kesuma Udayana, Wicitra Pradnyaratih, Adi Trisna Sero, Kae Kitzler, Marlies Koopman, Pasek Darmawaysya, Pierre Zylstra, Ray Aloysius, Tisha Sara, Wicitra Pradnyaratih. Selain itu, Pavana juga menampilkan kontributor kesenian dari  Rollfast (seni visual), Wishlist, Amber In A Grayscale, Yoyok Harness, Thisisbian, Adhika Annissa, dkk.

Kreativitas Pavana mengalir dengan rasa kecintaan kepada komunitas dan akar budaya Indonesia. Mereka menggunakan seni sebagai media untuk melindungi dan melestarikan kebudayaan yang telah diturunkan oleh nenek moyang. Mereka mencoba untuk mengembangkan dan memberikan inspirasi kepada para pemuda lainnya dalam bidang kesenian.

Sebelumnya, Pavana pernah menampilkan kreasi-kreasi keseniannya di Bali Tolak Reklamasi Art Event, Artlab 5 di Art Point, Sanur (2014), dan Event Experimentalk. RED-MB