Denpasar (Metrobali.com)-

Alokasi anggaran Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah kabupaten/kota untuk program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) pada 2013 meningkat lebih dari Rp44,6 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.

“Peningkatan anggaran yang dibutuhkan tahun ini karena ada penambahan layanan kesehatan yang ditanggung JKBM dan juga peningkatan nilai premi per kapita per bulan dari Rp6.000 menjadi Rp8.500,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, di Denpasar, Rabu (8/5).

Ia menyampaikan total anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan JKBM tahun ini menjadi Rp280,662 miliar untuk melayani kepesertaan 2.751.201 jiwa, sedangkan pada 2012, total anggaran yang disiapkan Pemprov Bali dan kabupaten/kota sebesar Rp235,95 miliar.

Mulai awal tahun ini ada penambahan layanan cuci darah atau hemodialisis yang ditanggung seumur hidup dan per 15 April layanan ditambah untuk membiayai kelainan cacat bawaan pada bayi serta kecelakaan tunggal.

“Dengan JKBM, maka keseluruhan biaya operasi, perawatan, sampai benar-benar sembuh bagi penderita hidrosefalus, bayi tanpa anus, bayi tanpa saluran kencing akan digratiskan bagi masyarakat,” ucapnya.

Oleh karena adanya peningkatan anggaran yang dibutuhkan, kata dia, berimbas pula pada kenaikan dana pendampingan yang dikeluarkan Pemprov Bali dan pemkab/pemkot yang persentasenya menyesuaikan dengan jumlah kepesertaan di masing-masing kabupaten.

Dari total kepesertaan JKBM tahun ini sebesar 2.751.201 jiwa, jumlah peserta terbesar terdapat di Kota Denpasar yakni 415.125 orang, disusul Kabupaten Badung sebanyak 395.829 jiwa, Kabupaten Buleleng pada posisi ketiga dengan 353.079 jiwa. Sedangkan kepesertaan paling kecil di Kabupaten Klungkung sejumlah 159.034 jiwa.

“Tahun lalu dari anggaran yang dialokasikan Rp235,9 miliar, dana yang terserap untuk melayani masyarakat lewat JKBM mencapai Rp206,3 miliar atau 87,45 persen dari total anggaran,” ujarnya.

Dana yang terserap sebesar Rp206,3 miliar itu telah menangani pasien lebih dari 1,9 juta jiwa yang tersebar di semua kabupaten/kota di Bali.

“Kami memprediksi tahun ini bisa terjadi pembengkakan anggaran karena hingga akhir Maret saja sudah ada 487.181 pasien yang tertangani lewat JKBM,” kata Suarjaya. INT-MB