Ket foto : alm. Prof. Dr. IB Mantra
Disebut Sukses Bangun Pondasi Pariwisata Bali Berbasis Budaya
Siapa yang tak kenal sosok alm. Prof Dr. IB Mantra, sosok Gubernur Bali periode 1978-1988 ini memiliki segudang pemikiran dan karya yang masih kita rasakan sampai saat ini. Kendati saat ini beliau telah tiada, karya ayahanda dari Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra masih tetap menjadi pedoman dan inspirasi bagi masyarakat Bali. Tak jarang, lantaran karyanya yang memberikan manfaat bagi masyarakat Bali ini mendapat apresiasi banyak pihak.
Kali ini, sosok alm. Ida Bagus Mantra dianugrahi Penghargaan Sepanjang Masa (Lifetime Achievement) oleh Global Hospitality Expert (GHE) serangkaian HUT ke-2 yang diselenggarakan di Soverign Hotel (13/7) kemarin.
Sosok yang dikenal sebagai pendiri Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dan pencetus Pesta Kesenian Bali (PKB) ini menjadi satu-satunya penerima penghargaan sepanjang masa. Sedangkan 12 orang tokoh  lainya mendapat anugrah Global Hospitality Award atas pemikiran cerdasnya dalam memajukan pariwisata di Bali dan Indonesia.
“Penganugrahan Penghargaan sepanjang masa (Lifetime Achievement) ini kepada almarhum Prof. Dr. Ida Bagus Mantra Gubernur Bali periode 1978 – 1988) serta tokoh budaya Bali, karena dinilai telah meletakkan pondasi pariwisata Bali yang berbasis budaya dan menjadi taksu pariwisata Bali hingga saat ini,” ujar President Director GHE, Agus Yoga Iswara, BBA.,BBM.,MM.,CHA
Lebih lanjut dijelaskan,  menjelaskan bahwa GHE sebagai tenaga expert merasa terpanggil untuk menguatkan kembali ketahanan sumber daya manusia, bukan hanya pada technical skills namun juga pada soft skills dan human skills untuk melakukan inovasi dan kreatifitas dalam menjalankan usaha bisnis dengan tanpa merusak atau mengabaikan sisi keunggulan destinasi.
“Kita melihat bagaimana alam budaya-seni sebagai keunggulan destinasi saat ini dihadapkan pada ancaman degradasi dalam berbagai hal seperti kualitas sumber daya alam, perubahan gaya hidup masyarakat serta pengaruh dunia digital. Ini perlu disikapi dengan cara pandang yang holistic dan visioner bahwa industri ini perlu penyelamatan yang nyata dan konsisten,” ujarnya.
Sementara, ketua penyelenggara kegiatan, I Made Ramia Adnyana, SE,.MM.,CHA, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Annual Hotelier Summit Indonesia 2019 di Bali juga untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Bali dan Indonesia bukan hanya terkenal sebagai destinasi wisata namun juga dikenal sebagai pencetak dan penyedia sumber daya manusia kepariwisataan yang handal dan kompeten. Karena disadari bahwa keberlanjutan suatu destinasi dan industri pariwisata sangat tergantung pada kualitas SDM yang mengelolalanya.
“Kegiatan Annual Hotelier Summit Indonesia 2019 di Bali akan menjadi embrio agenda tahunan kedepannya. Kedepannya akan dilaksanakan secara bergilir di berbagai kota besar di Indonesia untuk pemerataan dan menjadi gerakan nasional akan pentingnya pemahaman industri pariwisata sebagai bentuk perekonomian yang berbasis kerakyatan, ” pungkasnya.
Editor : Sutiawan