Paris (Metrobali.com) –

Sebuah kapal Angkatan Laut Prancis menyergap kapal bajakan di lepas pantai Oman dan menangkap lima tersangka perompak yang menyandera awak kapal yang seluruhnya orang India, kata sejumlah pejabat pertahanan Prancis, Senin.

Operasi itu dilakukan setelah serangan perompak yang gagal terhadap sebuah kapal minyak di daerah itu, kata staf pertahanan gabungan dalam sebuah pernyataan.

Ke-11 orang awak berkebangsaan India di kapal bajakan itu dibebaskan.

Kapal itu diduga difungsikan sebagai sebuah pangkalan belakang bagi perompak, yang gagal menguasai Nave Atropos, sebuah kapal minyak yang berlayar dengan bendera Kepulauan Marshall.

Sebuah kapal patroli Angkatan Laut Jepang dan pasukan dari armada internasional yang berpatroli di Teluk Aden dan Lautan India juga mengambil bagian dalam operasi Sabtu di lokasi sekitar 75 kilometer di lepas pantai Oman, kata pernyataan itu.

Kapal Shane Hind dibajak beberapa hari sebelumnya di kawasan perairan lepas pantai Somalia.

Peristiwa itu terjadi setelah penurunan berarti kasus perompakan berkat operasi penumpasan armada internasional terhadap perompak Somalia.

Biro Maritim Internasional mengatakan pekan lalu, perompakan turun ke tingkat terendah dalam enam tahun di seluruh dunia pada 2013 karena operasi global terhadap perompak Somalia.

Perompak yang beroperasi di lepas pantai Somalia melancarkan serangan pembajakan terhadap kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden meski angkatan laut asing digelar di lepas pantai negara Tanduk Afrika itu sejak 2008.

Kapal-kapal perang asing berhasil menggagalkan sejumlah pembajakan dan menangkap puluhan perompak, namun serangan masih terus berlangsung.

Perairan di lepas pantai Somalia merupakan tempat paling rawan pembajakan di dunia, dan Biro Maritim Internasional melaporkan 24 serangan di kawasan itu antara April dan Juni tahun 2008 saja.

Angka tidak resmi menunjukkan 2009 sebagai tahun paling banyak perompakan di Somalia, dengan lebih dari 200 serangan — termasuk 68 pembajakan yang berhasil — dan uang tebusan diyakini melampaui 50 juta dolar.

Kelompok-kelompok bajak laut Somalia, yang beroperasi di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Asia dan Eropa, memperoleh uang tebusan jutaan dolar dari pembajakan kapal-kapal di Lautan India dan Teluk Aden.

Patroli angkatan laut multinasional di jalur pelayaran strategis yang menghubungkan Eropa dengan Asia melalui Teluk Aden yang ramai tampaknya hanya membuat geng-geng perompak memperluas operasi serangan mereka semakin jauh ke Lautan India.

Perompak, yang bersenjatakan granat roket dan senapan otomatis, menggunakan kapal-kapal cepat untuk memburu sasaran mereka. (Ant/AFP)