Sanggar Grongseng Poleng Gianyar1

Penampilan Bondres dari Sanggar Grongseng Poleng Gianyar


Denpasar (Metrobali.com)-
Suasana Hari Raya Manis Kuningan tak men
yurutkan antusiasme masyarakat untuk menyampaikan orasi di Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS), Minggu (21/2). Keberadaan nama jalan yang berbau asing serta akun abal-abal di media sosial (medsos) menjadi sorotan sejumlah orator yang tampil pada kegiatan yang berlangsung di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon tersebut.

Kritik terkait penamaan jalan dikemukakan Pak Ogah Taman Pancing. Sebagai pendatang, dia kurang sependapat dengan nama jalan yang menggunakan Bahasa Asing seperti Sunset Road, Poppies, Double Six dan sejenisnya. Dia berharap, nama jalan tersebut dievaluasi karena kurang mencerminkan budaya Bali. “Lebih baik diganti dengan nama seperti Bajra Sandhi atau nama masakan khas Bali. Misalnya, Jalan Babi Guling, Betutu atau Jukut Undis,” ujarnya.

Selain nama jalan, Pak Ogah juga menyinggung masih kacaunya penomoran rumah di Kota Denpasar. Untuk itu, dia berharap agar Walikota yang baru saja dilantik dapat menindaklanjuti aspirasinya terkait penertiban penomoran rumah. Dalam orasinya, Pak Ogah juga meluruskan pandangan miring sejumlah pihak terkait kegiatan PB3AS. “Banyak yang bilang, podium ini setingan. Itu sama sekali tidak benar, siapa saja boleh tampil dan bicara di sini,” ujar pria yang telah empat tahun menetap di Bali dan jadi aktivis lalu lintas ini.

Ketidaksetujuan Pak Ogah terkait nama jalan berbau asing mendapat tanggapan dari Ketut Wenten Ariawan. Menurutnya, penggunaan bahasa asing dalam nama jalan sah-sah saja karena Bali merupakan daerah tujuan wisata. “Jangan alergi dan saklek dengan nama jalan dengan bahasa asing,” imbuhnya.

Pada bagian lain, Wenten menyoroti ulah pengguna medsos dengan akun abal-abal. Menurutnya, mereka yang menggunakan identitas palsu adalah kelompok orang pengecut dan hidup liar. Untuk itu, dia mengajak masyarakat agar menjadi pengguna medsos yang bijak dengan identitas yang jelas.

Orator berikutnya,Wayan Wisnaya dari Desa Bengkala Buleleng bicara soal pelantikan sejumlah Bupati dan Walikota yang baru saja dilaksanakan. Dia mengingatkan agar mereka yang baru dilantik memenuhi janji kampanye. Terlebih, ujar Wisnaya, pelantikan dilaksanakan dalam suasana perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan yang merupakan momentun kemenangan dharma melawan adharma. “Itu patut direnungkan oleh para pemimpin kita yang baru saja dilantik. Harus selalu berpegangan pada dharma,” imbuhnya.

Selain itu, Wisnaya juga menyoroti penyimpangan dalam memaknai Hari Raya. Dalam pandangannya, sebagian umat kurang memaknai hakekat Hari Raya Galungan dan Kuningan. “Masih ada yang mabuk-mabukan, berjudi dan kegiatan lain yang jauh makna hari raya yang sesungguhnya,” ucapnya.

Pembicara selanjutnya I Wayan Gede Merthayasa mengingatkan para pemimpin agar bekerja dengan hati dan jujur. “Tepati janji kampanye dan jangan kecewakan masyarakat yang memilih,” tandasnya. Selain itu, dia juga menggugah semangat jengah kalangan generasi muda agar siap menjadi pemimpin masa depan. “Karena yang saya lihat yang dilantik baru-baru ini sebagian adalah wajah-wajah lama,” imbuhnya.

PB3AS kali ini juga dimanfaatkan sejumlah SKPD untuk mensosialisasikan program dan kebijakan Pemprov Bali. Kadis Pariwisata Provinsi Bali yang diwakili Kabid Pemasaran Drs. Nyoman Wardawan memaparkan kebijakan pemerintah pusat yang mengembangkan 10 destinasi wisata baru untuk mencapai target kunjungan 10 juta wisatawan di tahun 2016. Menurutnya, kebijakan tersebut jangan dianggap sebagai saingan, tapi harus dipandang sebagai upaya pemerataan. Namun demikian, Bali harus tetap melakukan inovasi agar tak ketinggalan dengan destinasi yang saat ini tengah digenjot pengembangannnya oleh pemerintah pusat.

Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Bali yang diwakili Kabid Statistik Evaluasi I Gusti Ngurah Putra Wiradnyana mensosialisasikan capaian program Bali Mandara yang telah memasuki Jilid II. Di tahun anggaran 2016 ini, Pemprov Bali akan melakukan penguatan terhadap berbagai program unggulan yang manfaatnya telah dirasakan oleh masyarakat luas. PB3AS kali ini juga dimeriahkan penampilan Bondres dari Sanggar Grongseng Poleng Gianyar. Selain menghibur dengan guyonan khas bebondresan, para penari juga menyelipkan pesan moral terkait dengan kepemimpinan.  AD-MB