Poto sembilan bonek saat diamankan di Polsek Melaya
Jembrana (Metrobali.com)- 
Warga netizen, Jumat (19/10) malam dihebohkan dengan postingan status di akun media sosial (medsos) facebook (fb) milik Farkitajusti Ajustiparkit.
Dalam status yang diunggah sekitar pukul 21.10 Wita, ia menyebutkan telah terjadi aksi penodongan yang terjadi di Timur SPBU Desa Tuwed, Kecamatan Melaya.
Pelaku penodongan berjumlah 5 orang asal Surabaya dan 2 orang diantaranya berhasil diamankan di Polsek Melaya.
Dalam unggahanya ia juga menghimbau warga netizen dan masyarakat untuk berhati-hati karena 3 pelaku masih berkeliaran.
Unggahan tersebut mendapat banyak dan ragam tanggapan warga nitizen karena pemilik akun juga mengaku berada dilokasi dan warga bilang telah terjadi penodongan.
Namun informasi di medsos fb  tersebut dibantah pihak kepolisian dan dinyatakan bohong atau hoax.
“Tidak benar, itu hoax. Kami sudah melakukan pengecekan ke lapangan dan ke Polsek Melaya tidak ada kejadian penodongan seperti yang diunggah di facebook” tandas Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai, Jumat (19/10) malam.
Selanjutnya ia menghimbau masyarakat untuk tidak resah dan warga bijak dalam menggunakan medsos.
“Jangan menyebar berita hoax karena itu ada sanksi pidananya. Kita masih dalami siapa pemilik akun tersebut” ujarnya.
Aksi penodongan juga dibantah Kapolsek Melaya, AKP Wijaya Kusuma. Namun ia mengaku sempat mengamankan 9 orang yang mengaku sebagai suporter Persebaya Surabaya yang dikenal dengan sebutan bonek (bondo nekat).
Kesembilan orang yang diamankan itu menurutnya, menindaklanjuti laporan warga. Pada Jumat malam sekitar puku 19.30 Wita, sejumlah warga melihat 10 orang pemuda dipinggir jalan raya jurusan Gilimanuk-Denpasar di Desa Tuwed.
Warga kemudian melaporkanya kepada Bhabinkamtibmas desa setempat. Menindaklanjuti laporan tersebut Bhabinkamtibmas kemudian menuju ke lokasi.
Melihat anggota datang lanjutnya, 8 dari 10 pemuda tersebut melarikan diri ke arah timur (arah Denpasar) dan 2 orang diamankan di Polsek Melaya.
Tidak berselang lama, 8 pemuda yang melarikan diri kembali berbuat ulah. Mereka menghentikan kendaraan yang melintas dan memaksa ikut menumpang. Lantaran ketakutan, sopir kemudian berteriak maling.
Teriakan sopir didengar sejumlah warga. Dari 8 pemuda tersebut 7 orang berhasil diamankan warga, sedangkan satu orang berhasil kabur. Ketujuh orang tersebut kemudian diamankan di Polsek Melaya.
“Mereka mengaku sebagai suporter Persebaya Surabaya. Semuanya tidak membawa KTP” ujarnya.
Mereka lanjutnya, mengaku datang ke Bali untuk menonton pertandingan sepak bola antara Persebaya melawan Persib yang akan bertanding di Stadion Dipta Gianyar pada hari Sabtu (20/10).
“Karena tidak membawa identitas diri seperti KTP setelah didata dan dibina mereka kami serahkan ke Sat Pol PP kecamatan Melaya” pungkasnya. (Komang Tole)