Foto : Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartanto memberi keterangan pers usai membuka Orientasi Fungsionaris Partai Golkar Provinsi Bali, di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Rabu (20/6/2018). 

Denpasar (Metrobali.com)-

Kemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 2, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) dalam pencoblosan Pilgub Bali pada Rabu, 27 Juni 2018 ini menjadi salah satu tolak ukur dan indikator kemenangan Partai Golkar di Bali menyongsong Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 17 April Tahun 2019. Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Golkar, Airlangga Hartanto meyakini jika Sudikerta yang juga Ketua DPD Partai Golkar Bali jika  terpilih kembali sebagai Wakil Gubernur Bali, maka Golkar di Bali akan menang kontestasi di Pileg.

“Kalau Golkar mau bangkit di Bali rumusnya sederhana. Satu kata kunci. Wajib menangkan Sudikerta di Pilgub. Sudikerta menang, maka 2019 Golkar menang di Bali,” kata Airlangga di hadapan ratusan kader dan fungsionaris Partai Golkar Bali dalam sambutannya pada acara  Orientasi Fungsionaris Partai Golkar Provinsi Bali Tahun 2018, di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Rabu (20/6/2018).

Airlangga melanjutkan bahwa jika Golkar menang di  Bali maka dipastikan partai beringin juga akan menang di Indonesia. Sebab Bali juga menjadi salah satu barometer peta sebaran perpolitikan di tanah air. Apalagi Bali selama ini dikenal sebagai kandang partai PDI Perjuangan yang pada Pileg 2014 lalu menjadi pemenang di Bali dan nasional.

“Kita tahu di Bali siapa tuan rumahnya (PDI Perjuangan-red). Kalau bisa patahkan di Bali maka kita patahkan di Indonesia. Parpol ukuran kinerjanya hanya satu yakni menang dan kalah,” tegasnya.

Keyakinan kemenangan Golkar di Bali maupun nasional tidak terlepas dari posisi partai ini yang saat ini sedang berada dalam trend positif dan elektabilitas yang terus naik. Kondisi itu sebab Golkar diyakini sudah  tidak lagi punya beban masa lalu dan tidak punya beban korupsi hari ini. Maka sekarang adalah masanya Golkar berkuasa kembali baik di daerah maupun di pusat.

“Tapi lagi-lagi syaratnya memang di Bali dulu. Sebab Bali pusat inovasi dan cerminan Indonesia. Daya tahan atau resiliance ekonomi Indonesia juga ada di Bali,” tambah Airlangga.

Terlebih untuk mewujudkan kemenangan Golkar  di Pileg secara nasional maka perlu diawali dengan memenangkan para calon kepala daerah yang diusung  Golkar dalam pilkada serentak di 171 daerah yakni ada 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten. “Kita perlu gubernur dan wakil gubernur orang Golkar. Jawa Barat posisi kita masih margin error tapi unggul. Jawa Timur hari ini juga menang. Sempurnalah kemenangan itu jika di Bali menang juga,” paparnya.

Maka Airlangga mengajak seluruh kader Golkar Bali memperkuat pemenangan Mantra Kerta. Ini tujuan utama jangka pendek.  Berikutnya Pileg dan Pilpres. “Kalau Sudikerta terpilih lagi kemungkinan caleg Golkar terpilih juga lebih besar. Jadi ini tugas kita bersama penguatan citra parpol Golkar,” katanya.

Terkait target perolehan kursi di Pileg 2019 untuk Bali, Airlangga menyebutkan minimal 3 kursi DPR RI, 15 kursi DRPD Provinsi Bali dan 150 kursi DPRD Kabupaten/Kota se-Bali. Secara nasional ditargetkan 110 kursi DPR RI dari saat ini yang berjumlah 91 kursi. “Dari tambahan itu  minimal 1 dari Bali,” tegasnya.

Pewarta: Widana Daud

Editor     : Hana Sutiawati