Mr. Joglo Gerah, Dilarang Membangun Di Lahan Sendiri

Wisata-Air-Terjun-Aling-aling-di-Buleleng-Bali
Buleleng (Metrobali.com)-
Kawasan wisata air terjun Puncak Sari atau Aling-Aling di Desa Ambengan, Kecamatan Sukasada, Buleleng memiliki daya tarik tersendiri, sehingga banyak pengunjung baik wisatawan manca Negara dan domestic berkunjung ketempat itu. Terkait dengan hal ini, para investorpun membangun sarana akomodasi disekitar air terjun aling-aling. Seperti yang dilakukan Kadek Widiarsana yang akrab dipanggil Mr. Joglo. Ia membangun rumah Joglo diatas lahan milik sendiri seluas 69 are disekitar obyek wisata air terjun puncak sari atau aling-aling. Namun, upaya tersebut diganjal oleh Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng agar tidak melakukan pembangunan.”Saya heran, kenapa diminta untuk menyetop pembangunan. Saya kan membangun dilahan saya sendiri. Begitu juga dengan rumah Joglo yang akan saya tempatkan dilahan saya sendiri itu. Rumah Joglo kan sewaktu-waktu bisa dipindah-pindahkan” ujar Mr Joglo terheran-heran, Rabu (3/1).”Kalaupun harus diminta untuk membuat ijin, saya akan membuat ijin kok” imbuhnya.
Mr. Joglo mengaku bahwa dirinya selain pelaku pariwisata juga sebagai seorang seniman. Sehingga lahan yang ia miliki dilakukan penataan seindah mungkin. Artinya dilakukan penataan dengan melakukan penanaman pohon tahan akan erosi. “Tanah Saya itu longsor karena ditumbuhi pepohonan yang tidak kuat menahan air. Selanjutnya saya berinisiatif melakukan penataan dengan  melakukan penanaman pohon seperti pohon duku, ceroring serta pohon lainnya yang akarnya kuat menahan longsor” terangnya.”Selain melakukan penanaman, saya membuat akomodasi berupa rumah Joglo” ujar Mr Joglo menegaskan.
Lebih lanjut ia mengatakan untuk sementara ini, dirinya itu belum bisa menentukan konsep apa yang akan dibangun, apakah itu nantinya berupa taman, tempat yoga atau tracking. Yang jelas menata lahannya yang berbukit dan bertebing itu dengan cantik dan indah.”Saya berusaha melakukan penataan yang indah sehingga bersinergi dengan air terjun puncak sari atau aling-aling ini” pungkasnya.
Sementara itu salah satu warga desa setempat mengaku sangat mendukung dengan penataan pariwisata air terjun aling-aling atau puncak sari. Harapannya dengan dilakukan penataan, sudah barang tentu akan berdampak terhadap kunjungan wisatawan yang datang ke air terjun. GS-MB