Denpasar (Metrobali.com)-

 Gubernur Bali Made Mangku Pastika menduga demi kepentingan politik ada upaya pendegradasian terhadap program-program Pemerintah Provinsi Bali. Ini dikatakannya di sela-sela  acara Final Pemilihan Duta Informasi Bali Mandara di Gedung Wiswa Sabha Utama, Denpasar, Kamis (21/3).

Ia mengaku mendengar hari ini di surat kabar ada berita masalah sampah di Bali yang memojokkan program Bali Clean and Green yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Bali. Menurutnya mewujudkan konsep Bali Clean and Green tidak semudah membalikkan telapak tangan. “Harus ada partisipasi dari masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya. Ia menambahkan upaya mewujudkan Bali Green Province terdiri dari tiga hal yaitu Green Culture, Green Economy dan program Clean and Green.

“Jadi harus dimulai dari budaya” imbuhnya. Ia mencontohkan salah satu bentuk budaya kebersihan yang ia terapkan ialah membiasakan diri membuang sampah sisa persembahyangan jika bersembahyang dengan jajaran SKPD Pemprov Bali. Pemerintah sendiri, menurutnya telah membuat perda tentang sampah, namun ketaatan terhadap peraturan tersebut masih rendah.

Ia justru mempertanyakan mengapa permasalahan sampah ditimpakan kepada Pemprov Bali dengan program Bali Clean and Green-nya semata, padahal tugas dan kewenangan pengelolaan sampah ada di pemerintah kabupaten/kota. DP-MB